Berita NTT Terkini
Ini Ajakan Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk Keluarga Abusur Kiser
embali menekankan pentingnya salam agama agama resmi di Indonesia sebagai salam kebangsaan dan simbol nasionalisme.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM-KUPANG- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak Keluarga Besar Abusur untuk mendukung program pembangunan Pemerintah Provinsi NTT selama lima tahun masa kepemimpinannya. Ia mengatakan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari masyarakat.
"Gerakan kebangkitan, bangkit menuju sejahtera. Yesus hadir dan memberi satu siklus kehidupan yang baru. Dia Bangkit. Artinya itu siklus kehidupan baru dan harapan itu tidak pernah selesai," katanya.
Dia kembali menyoroti kemiskinan di NTT dan merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah. Namun, ia tetap optimistis NTT akan bangkit menujur masyarakat sejahtera.
Berkaitan dengan nasionalisme Indonesia, ia kembali menekankan pentingnya salam agama agama resmi di Indonesia sebagai salam kebangsaan dan simbol nasionalisme.
"Merayakan natal di NTT itu paling indah. Setelah jadi gubernur, saya natal sepanjang saat," ujarnya kelakar.
Viktor Laiskodat yang datang bersama putra sulungnya, Leon Laiskodat mengungkapkan ajang pertemuan ini sebagai perayaan untuk saling bertemu dan berbagi cerita.
• Rp 5,2 Miliar Lebih ! Anggaran Perjalanan Dinas di Sekretariat DPRT TTU
"Manusia punya dua identitas yakni identitas biologis dan ideologis.
Bagaimana visi kita menentukan kita dihormati atau tidak. Banyak dari kita di NTT visi sejarah tidak dicatat dengan baik karena itu hilang.
Ini adalah narasi kehidupan biologis. Masyarakat Abusur harus menjadi majunya peradaban dunia khususnya Kota Kupang," pungkasnya.
• Belum Sebulan! Sudah Terjadi 5 Kasus DBD di TTU
Marthen Yohanes, Ketua Paguyuban Keluarga Abusur Pulau Kiser Maluku, mengungkapkan bahwa keluarga Abusur adalah saudara sekandung juga dari tanah Timor. Dia meminta semua keluarga untuk menjalin kerja sama, persatuan dan kesatuan.
"Satu bukti yang dapat saya sampaikan soal pemahaman asal usul Abusur. Kenapa kami memilih tarian Likurai untuk menyambut bapak gubernur. Tarian Likurai hanya boleh dilakukan oleh orang Abusur. Tarian ini berasal dari Kabupaten Belu. Ini satu bukti kalau kami adalah bagian dari Pulau Timor," pungkasnya.
Keluarga Abusur berasal dari Pulau Kiser, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku dan sudah menetap di NTT selama bertahun-tahun. (*)
