Berita Kabupaten TTS Terkini
Tiga Bulan Air Tak Jalan, 16 KK Demo ke PDAM Soe
Sebanyak 16 kepala keluaega (KK) warga RT 18 dan 19/RW 07, Senin (10/12/2018) pagi, melakukan aksi demo ke PDAM Soe.
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Sebanyak 16 kepala keluaega (KK) warga RT 18 dan 19/RW 07, Senin (10/12/2018) pagi, melakukan aksi demo ke PDAM Soe. Warga mempertanyakan air PDAM Soe yang sudah tidak mengalir sejak tiga bulan terakhir.
Hal ini memaksa warga harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli air, baik air tangki maupun air yang di jual per jeriken. Dalam seminggu, warga mengaku harus mengeluarkan uang Rp.100.000 untuk membeli air.
"Pak, ini sudah sejak Oktober air tidak pernah jalan lagi. Kami terpaksa kasih keluar uang tambah untuk beli air pak. Kami minta tolong PDAM Soe layani kebutuhan air kami," keluh Ferdi Ukat.
• Warga Ponain Adukan Masalah Pilkades di DPRD Kabupaten Kupang
Kosmas Dihe Sanga, seorang warga lain lainnya mempertanyakan kinerja PDAM Soe, dimana walaupun sudah memasuki musim penghujan air PDAM Soe tak kunjung mengalir.
Dia juga mempertanyakan jadwal pembagian air, dimana warga Kelurahan Oenasi lainnya masih terlayani air PDAM Soe, tetapi RT 18 dan 19 sudah tiga bulan terakhir air tak kunjung jalan.
• Jaksa KPK Hadirkan Dua Saksi dalam Persidangan Gubernur nonaktif Aceh, Irwandi Yusuf
"Kenapa rumah pak mantan Wakil Bupati airnya jalan, lalu rumah kami yang bersebbelahan kok airnya tidak jalan? Ada apa ini. Sekarang sudah masuk musim penghujan kok air PDAM Soe belum juga lancar," tanya.
Direktur PDAM Soe, Lily Hayer yang langsung menerima para pendemo mengatakan, tidak lancarnya pelayanan air PDAM Soe disebabkan karena debit air yang turun drastis.
Khusus warga RT 18 dan 19, selama ini dilayani dengan sumber air oenasi. Jika normal, debit air oenasi mencapai 17 mangkok pada mesin pompa, tetapi saat ini debit airnya hanya mempu mengisi dua mangkok pompa.
"Untuk diketahui, kita memiliki beberapa jalur air untuk melayani masyarakat. Jalur ke rumah mantan wakil bupati TTS satu jalur dengan kantor bupati TTS yang dilayani dari sumber air bonleu. Sedangkan warga RT 18 dan 19, dilayani dengan sumber air oenasi yang saat ini debit airnya turun jauh. Walaupun sudah memasuki musim penghujan, tetapi debit air hingga saat ini belum meningkat," jelasnya.
Sebagai solusi terhadap keluhan warga RT 18 dan 19, untuk sementara kebutuhan air warga akan dilayani dengan mobil tangki PDAM Soe.
Selain itu, tim teknis PDAM Soe akan turun ke lapangan untuk mengecek jalur pipa di RT 18 dan 19.
"Untuk sementara, kita layani kebutuhan air masyarakat RT 18 dan 19 kita layani dengan mobil tangki air gratis. Nanti kita kita cek ke lapangan untuk memastikan jaringannya aman dan melakukan penjadwalan pelayanan ulang," janjinya.
Bagi masyarakat yang air PDAM Soe sudah tidak jalan lebih dari empat hari, Lily meminta warga untuk menyampaikan keluhan ke kantor PDAM Soe agar bisa dilayani dengan mobil tangki air gratis.
Tidak hanya itu, bagi warga yang air PDAM Soe nya tidak keluar berbulan-bulan, PDAM Soe akan membuat kebijakan terkait besaran pembayaran rekening air.
"Kalau bisa datang mengadu ke kantor biar kita bisa catat dan layani dengan mobil tangki air kami. Kalau tidak sempat datang, bisa mengadu lewat no telepon layanan kami. Setiap pengaduan pasti akan kita tindak lanjuti," tegasnya. (*)