Berita Kota Kupang

Kisah Ketua Umum PP Pemuda Katolik , dr. Karolin Margret Natasa

akan tetapi melihat keadaan objektif di masyarakat bahwa banyak persoalan yang dihadapi oleh rakyat

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Kisah Ketua Umum PP Pemuda Katolik , dr. Karolin Margret Natasa
POS KUPANG/GECIO VIANA
dr. Karolin Margret Natasa.

POS-KUPANG.COM | KUPANG - dr. Karolin Margret Natasa, Bupati Kabupaten Landak Kalimantan Barat didaulat memimpin Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik pada Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik yang diselenggarakan di Swiss-Belinn Hotel Kota Kupang, NTT pada Minggu (9/12/2018).

Kepada POS-KUPANG.COM disela kongres, perempuan kelahiran Mempawah, 12 Maret 1982 ini mengisahkan ihwal pilihan hidupnya terjun dalam politik praktis di tanah air.

Awalnya Karolin seorang dokter di salah satu Puskesmas di daerahnya, akan tetapi melihat keadaan objektif di masyarakat bahwa banyak persoalan yang dihadapi oleh rakyat yang perlu diadvokasi sehingga ia memilih untuk mengambil bagian dalam dunia politik

Ini Harapan Anggota Pemuda Katolik Hasil Kongres Nasional XVII Pemuda Katolik di Kupang

Jaga Bae Bae itu Dapil

Bank NTT Klaim Sehat, Bahkan Sangat Sehat

."Kemudian keluarga saya juga berasal dari keluarga politik sehingga kami dari kecil berhadapan dengan persoalan sosial kemasyarakatan sehingga saya putuskan terjun di dunia politik karena di dunia politik banyak hal yang bisa saya lakukan," jelasnya

Dokter yang akrab disapa Karolin ini mengaku, pilihan terjun di dunia politik sudah menjadi panggilan hidupnya untuk mengabdi pada bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.

"Kalau saya hanya bertugas sebagai dokter PNS dan praktek saya merasa apa yang saya lakukan hanya di bidang kesehatan saja, tapi saya ingin ruang lingkup apa yang saya lakukan bisa lebih luas dengan terjun di dunia politik sampai akhirnya terpilih sebagai anggota DPR," kata alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, Jakarta tahun 2007 ini.

Ia mengungkapkan, kaum perempuan di era milenial ini kaum perempuan tidak saja berkutat urusan domestik. Lebih dari pada itu kaum perempuan juga harus memaksimalkan potensi yang dimiliki termasuk terjun dalam dunia politik.

Salurkan Hobi, Saodah Buka Cafe Bukit Cinta di Area Bandara El Tari

Jenazah Emanuel Dimakamkan di TMP Cendana Loka

Satu Kantong Merah Tanpa Suara! Aksi Mahasiswa Biologi Undana Saat Menyisir Pantai Kota Kupang

"Lama-lama saya menyadari bahwa memang bukan sesuatu yang mudah menyeimbangkan antara kehidupan keluarga, pribadi dan kehidupan sebagai politisi karena segala-galanya boros di dunia politik mulai dari boros waktu, tenaga dan biaya sehingga harus memiliki keinginan yang kuat dan harus bisa multi tasking karena mau bagaimana pun perempuan itu tetap emak-emak. Tapi saya yakin perempuan bisa," jelasnya.

Melihat keadaan organisasi Pemuda Katolik dimana bermunculan beberapa ketua Komisariat dari kaum perempuan, Karolin yakin perempuan saat ini saat ini sangat bisa menjadi organisator dan memimpin organisasi demi kesejahteraan umum.

Selain itu, dengan kehadirannya sebagai pemimpin di organisasi Pemuda Katolik, Karolin berharap bisa menjadi inspirasi bagi perempuan lain untuk terlibat lebih jauh dalam kehidupan sosial politik dan terjun dalam dunia politik praktis.

Si Mulut Seribu di Daiama, Tak Sekedar Menebar Rumpon, Pesonanya Bikin Betah Seharian

"Saya kira perempuan hanya perlu diberikan penguatan bahwa mereka mampu, tidak sama persis sama laki-laki tapi perempuan memiliki ciri kepemimpinan yang berbeda. Tapi semua dengan tujuan dan niat yang baik akan menghasilkan hal yang baik juga," ungkap mantan anggota Komisi IX DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 dari dapil Kalimantan Barat ini.

Ketua Forki Provinsi Kalimantan Barat yang dikenal sebagai orator ulung ini juga memberikan tips untuk memiliki public speaking yang baik. Kuncinya adalah latihan dan berorganisasi.

"Rahasianya cuma satu, 'Latihan. Dan saya terus latihan sampai sekarang. Karena tanpa latihan karena jika memiliki bakat tapi hasilnya tidak akan maksimal . Jadi latihannya di forum-forum dan organisasi seperti ini, inilah tempat kita berlatih. Maka tidak mungkin saya bisa berdiri di depan tanpa melalui proses," katanya

"Saya mengalami proses mulai dari OSIS, PMKRI dan organisasi kepemudaan lainnya sampai di Pemuda Katolik jadi saya mengajak rekan-rekan muda, berlatihlah melalui organisasi-organisasi yang ada. Hasilnya kita tidak bisa lihat dalam waktu yang singkat tapi di sana anda akan berproses dan berlatih sehingga menjadi pemimpin yang akan datang. Mungkin lebih dari kami sekarang," tambahnya.

Ia mengaku, banyak politisi yang sukses di tanah air merupakan aktivis organisasi yang lahir dari rahim organisasi kepemudaan.

"Tidak ada yang muncul begitu saja. Kalau ada yang muncul begitu saja maka kualitasnya berbeda dengan yang berasal dari proses organisasi dan kaderisasi. Maka mari kita memberikan perhatian yang lebih pada proses kaderisasi karena membangun manusia itu jauh lebih sulit dari pembangunan fisik," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved