Kota Kupang Terkini

Polemik Bully SMP Negeri 10 Kupang, Kepsek : Kami Usahakan Besok Hadirkan Dua Belah Pihak 

Kepala SMP Negeri 10 Kupang, John Wattimena, buka suara perihal aksi bully yang dilakukan oleh salah satu siswanya kepada dua siswa lain.

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Apolonia Matilde
POS-KUPANG.COM/HO
BUKA SUARA - Kepala SMPN 10 Kupang, John Wattimena buka suara perihal aksi bully yang dilakukan oleh salah satu siswanya kepada dua siswa lain yang merupakan anak panti asuhan. 
Ringkasan Berita:
  • Kepala SMPN 10 Kupang, John Wattimena, menjelaskan kasus bully terhadap dua siswa panti asuhan terjadi di luar jam dan lingkungan sekolah
  • Pihak sekolah telah mencoba memanggil pelaku dan korban serta pemilik panti untuk menyelesaikan masalah, namun belum mendapat respons
  • Sekolah menegaskan telah memiliki tim anti-bully dan rutin menyosialisasikan pencegahan bullying
  • John berharap pemilik panti merespons panggilan agar masalah bisa diselesaikan 

 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi


POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala SMP Negeri 10 Kupang, John Wattimena, buka suara perihal aksi bully yang dilakukan oleh salah satu siswanya kepada dua siswa lain yang merupakan anak panti asuhan. 

"Kejadian itu hari Jumat, diluar jam sekolah. Di jalan mereka pulang ke rumah jadi sudah di luar pemantauan kita. Mereka pulang ramai-ramai dan terjadilah itu (bully)," kata John, Senin (24/11/2025).  

Dikatakan John, pihaknya juga mengetahui peristiwa ini dari media sosial sehingga sejak Sabtu lalu, dia mulai mencari anak-anak yang diduga menjadi pelaku dan juga korban bully. 

"Anak panti yang dibully ada dua orang, kita panggil tidak datang. Pemilik panti juga kita panggil tidak datang. Bel (telepon) juga tidak angkat. WA tidak balas. Maksudnya kita mau membantu supaya menyelesaikan masalah ini tapi mereka tidak datang. Sementara yang membully ini tidak muncul, dia ke Ende ada kedukaan. Kita kumpul informasi dan besok anak ini pulang baru kita panggil. Besok kita akan ke panti asuhan lagi untuk minta anak dua ini datang dulu ke sekolah kita selesaikan masalah," jelasnya. 

Menurut informasi yang didapatkan pihak sekolah, pelaku bullynya satu siswa dan korbannya ada dua. Untuk kejelasan informasi kedua belah pihak akan dipertemukan agar masalah dapat diselesaikan. 

"Kita usahakan ini selesai. Tadi pas upacara dengan Polda kita sudah bilang anti bully," tandasnya. 

John mengatakan, SMPN 10 Kupang juga sudah ada tim anti bully untuk mengantisipasi hal seperti ini terjadi. 

"Kita selalu omong tiap pagi tidak boleh bully. Tapi itu, kalau di dalam sekolah mungkin tidak. Waktu pulang sekolah itu kan kita sudah bisa pantau lagi. Walaupun di luar sekolah kita tidak bisa pantau, informasi yang kita dapat kita tetap akan tindak," tegasnya. 

John berharap pemilik panti bisa merespon panggilan pihak sekolah agar sama-sama bisa menyelesaikan persoalan ini. 

"Kita usahakan sama-sama dengan media juga bantu juga supaya gerakan anti bully ini bisa kita terapkan," tandasnya. (uzu)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS


 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved