Berita Kabupaten TTU Terkini
Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 741/GN Gagalkan Penyelundupan 155 Liter BBM ke Timor Leste
Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN berhasil menggagalkan praktik penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM)
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Anggota Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN berhasil menggagalkan praktik penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke negara Timor Leste.
Total jumlah BBM ilegal jenis solar dan premium yang hendak diselundupkan ke Timor Leste itu sebanyak 155 liter. BBM tersebut diisi kedalam jerigen berukuran lima liter yang terdiri dari 23 jeriken berisi solar dan 8 jeriken berisi premium.
Aksi penggagalan penyelundupan BBM jenis solar dan premium ke negara tetangga itu dilakukan pada, Minggu (9/12/2018) subuh di sekitar wilayah Pos Napan Bawah, di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara.
"Anggota saya pada subuh tadi berhasil gagalkan upaya penyelundupan BBM ke negara Timor Leste melalui wilayah pos Napan Bawah," kata Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN, Mayor Inf. Hendra Saputra kepada Pos Kupang, Minggu (9/12/2018) pagi.
• Dalami Korban Hilang Tenggelam Kapal Multi Prima 1! Biddokes Polda NTT Buka Posko di Baumata Kupang
• Korban Pembantaian Proyek di Papua Dikenal Sangat Baik dan Ramah
Hendra menjelaskan, aksi penggagalan tersebut bermula dari komandan pos Napan bawah Letda Inf. Muh Sadly dan beberapa personil sekitar pukul 03:00 Wita melakukan pengendapan di salah satu jalur yang sering dilalui para pelintas ilegal.
Hendra menlanjutkan, setelah beberapa lama pihaknya melakukan pengendapan, sekitar pukul 04:20 Wita, nampak terlihat seseorang yang melakukan aktivitas mencurigakan dengan mengumpulkan Jerigen di sekitar TKP.
"Anggota saya melihat ada aktivitas mencurigakan, makanya personil naik ke bukit dengan ketinggian 50 meter untuk melakukan pemantauan. Setelah itu anggota langsung mengendap turun untuk melakukan penangkapan," jelasnya.
Hendra mengungkapkan, dari jarak sekira 30 meter dari tempat para pelaku melaksanakan aktivitas, terlihat ada aktivitas yang mencurigakan dan anggotanya melihat ada dua orang yang melarikan diri dengan meninggalkan jerigen berisi BBM.
Melihat itu, tambah Hendra, anggotanya langsung melakukan pengejaran. Karena kondisi lokasi yang gelap sehingga kedua pelaku tersebut tidak berhasil ditangkap oleh anggotannya.
Sejauh ini, kata Hendra, dirinya telah memerintahkan anggotanya pada satuan ditingkat bawah untuk mengintensifkan pengawasan di wilayah tugas masing-masing untuk memantau adanya aktivitas yang tidak diinginkan bersama. (*)