Berita NTT Terkini

Keluarga Korban Tuntut Perusahaan PT Sunindo Transnusa Sejahtera Bertanggungjawab

Pihak keluarga korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Multi Prima 1 menuntut PT Sunindo Transnusa Sejahtera bertanggungjawab atas musibah yang menimpa

Penulis: Lamawuran | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/AMBUGA LAMAWURAN
Riski Naibahas bersama keluarga di kediamannya, Jumat (7/12/2018) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pihak keluarga korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Multi Prima 1 menuntut PT Sunindo Transnusa Sejahtera bertanggungjawab atas musibah yang menimpah anggota keluarga mereka.

Ayah Riski Naibahas, Yonas Naibahas (57), mengharapkan adanya niat baik dari perusahaan bersangkutan agar bisa bertemu secara langsung dengan korban.

"Mereka yang punya kapal itu, bisa bertanggung jawab, ya kalaupun tidak ada pesangon begitu, tidak apa-apa. Yang penting anak saya sudah selamat," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (9/12/2018).

Dia sungguh berharap adanya komunikasi dengan pihak perusahaan, karena sampai saat ini belum ada pertanggungjawaban walau dalam bentuk komunikasi sekalipun.

"Ini juga untuk masa depan dari Riski. Mau bagaimana ke depan," katanya.

Namun pada intinya, katanya menegaskan, ada atau tidak adanya pertanggungjawaban dari perusahaan dalam bentuk pesangon, dia tetap berbahagia karena anaknya masih hidup.

Keluarga Riski lainnya, Sem CH. Niabahas, pun menginginkan pihak perusahaan minimal bertemu dengan korban, untuk membahas kelanjutan nasib Riski.

"Karena selama ini dia kerja di perusahaan itu. Kita minta pertanggungjawaban mereka, minimal bertemu dengan Riski," harapnya.

Dihubungi secara terpisah, Opin Bahi, adik dari Pelipus Kopong (48), mengatakan sampai saat ini pihak pemerintah kabupaten (Pemkab) Florea Timur belum menunjukkan adanya kepedulian terhadap musibah ini.

"Pemerintah kabupaten sepertinya tidak peduli. Padahal mereka (korban) juga anak-anak lewotana," katanya sewaktu dihubungi POS-KUPANG.COM, Selasa (4/12/2018).

Mewakili keluarga korban, dirinya sungguh berharap bisa bertemu dengan bupati Flotim, Anton Hadjon.

"Kami berharap bupati bisa meluangkan waktu untuk kami temui. Yang kami sayangkan adalah seperti tidak ada kepedulian dari mereka," kata Opin.

Nusantara Bahi, adik lain dari Pelipus, menyayangkan sikap perusahan kapal yang tidak terbuka dengan mereka.

Nusantara mengakui bahwa itu adalah musibah. Namun sebagai sesama manusia, harusnya pihak perusahaan bisa menunjukkan rasa empati mereka.

Atlet Disabilitas Dapat Bonus Rp 45 Juta dari Wagub NTT

Bank NTT Serahkan Dana CSR Kepada Tiga operasi dan Yayasan

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved