Berita Kota Kupang
Chat Lab Mencegah Kematian dan Hospitalisasi Pasien Jantung
memberikan pelayanan terbaik dengan kualitas maksimal kepada para pasien penyakit jantung baik di Kupang secara khusus
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Rumah Sakit Siloam Kupang membuka Unit Kateterisasi Jantung bagi pasien penyakit jantung di wilayah Kota Kupang dan Provinsi NTT. Pembukaan unit katerisasi jantung ini merupakan unit Katerisasi pertama untuk penyakit jantung di Provinsi NTT.
Manejer Operasional Rumah Sakit Siloam dr Andersen S Soeharto menjelaskan kehadiran Chat Lab yang diadakan oleh RS Siloam Kupang ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan kualitas maksimal kepada para pasien penyakit jantung baik di Kupang secara khusus maupun di NTT secara umum.
"Kami hadir di NTT membawa Chat Lab untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dan harapan kami, kehadiran Chat Lab di ota Kupang dan NTT bisa menjadi berkat dan bisa menolong masyarakat baik secara preventif maupun dengan tindakan langsung," ujar dokter Andersen.
Pengadaan Chat Lab juga merupakan usaha untuk memotong mata rantai yang terjadi dimana selama ini para penderita sakit jantung harus dirujuk ke rumah sakit rumah sakit di pulau Bali atau Jawa.
Dr Leonora J Tiwata menjelaskan pihaknya mendukung RS Siloam untuk menyiapkan Chat Lab karena pengobatan jantung saat ini berkembang menuju penggunaan kateterisasi. Dokter yang telah sebelas tahun berprofesi sebagai ahli jantung ini menjelaskan bahwa kateterisasi merupakan pilihan utama dan terakhir yang dapat menanggulangi penyakit jantung koroner.
• BREAKING NEWS: Kadis PU Kabupaten TTS dan Anggota DPRD NTT Tersangka Kasus Korupsi Embung Mnela Lete
• Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat: Kalau Demo Bikin Rusak, Saya Lipat !
• Sekretaris BKKPD kota Kupang, Poulce Amalo : Menilai Perencanaan Mutasi Tidak Matang
"Sampai saat ini, pengobatan terakhir akan menuju kepada kateterisasi. Memang dijelaskan kita bisa dengan obat penghancur, namun jika menggunakan penghancur setelahnya kita harus masuk juga ke lab untuk melihat hasilnya, masihkan ada sisa penyumbatan yang dialami," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kateterisasi merupakan pilihan terapi yang paling baik saat ini untuk pengobatan penyakit jantung selain dapat juga menghindari pembengkakan biaya karena rujuk ke luar wilayah NTT.
"Sekarang untuk pengobatan penyakit jantung koroner ini pilihannya, apalagi kita lihat sekarang di NTT dengan tingkat ekonomi rendah dan harus rujuk terus dengan biaya besar maka ini dapat menjadi solusi," ujarnya.
Penyakit jantung, lanjutnya merupakan penyakit paling heboh dan paling sering menyita perhatian dengan penderita terbanyak adalah penyakit jantung koroner yang mengalami penyumbatan ataupun penyempitan pembuluh darah koroner. Dan berdasarkan catatannya, hampir setiap minggu pasti ada yang kena serangan jantung, apalagi saat malam minggu.
Sehingga lanjutnya, kateterisasi inilah yang menjadi pilihan dalam membantu masyarakat.
• Polres TTU Belum Mengetahui Informasi Mengenai Emanuel, Korban KKB Papua
"Inilah pilihan kita untuk membantu masyarakat, ke depan kasus rujukan kalaupun harus dirujuk haruslah kasus yang benar-benar kompleks, mungkin yang lain bisa ditangani dan selesai di sini saja dengan alat ini," paparnya.
Dr Emils Th Parapat menjelaskan kateterisasi bisa menyelesaikan masalah penyakit jantung. Banyak masalah pada jantung, lanjutnya adalah masalah pada struktur atau mekanis, sehingga pemecahannya mau tidak mau, suka tidak suka, adalah haruas dibuat secara struktur atau mekanis melalui memetode kateterisasi jni.
"Kalau sempit mau tidak mau harus dilebarkan, maka harus ada struktur baru yang menopang, supaya tetap terbuka pembuluh darahnya. Memang tidak sempurna, tetapi itulah yang terbaik yang kita punya sekarang," katanya.
Dokter Jantung yang berpraktik di RS Omni Tangerang Selatan itu juga menjelaskan metode itu yang telah membuat kateterisasi sudah menjadi kebutuhan, bukan lagi kebutuhan sekunder tetapi kebutuhan primer, sehingga diadakan.
"Itulah kalau saya melihat mengapa harus kateterisasi jantung," ujarnya.