Berita Kabupaten Sikka Terkini
Profesor Harry Motivasi Pelajar di Sikka Hingga Ditendang Sang Ayah
Prof. Dr. Harry Azhar Azis, M.A, berbagi pengalaman masa kecil kepada 650 murid SD hingga siswa SMA/SMK di Kota Maumere
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Angggota VI Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Prof. Dr. Harry Azhar Azis, M.A, berbagi pengalaman masa kecil ketika sekolah hingga ke posisinya saat ini kepada 650 murid SD hingga siswa SMA/SMK di Kota Maumere, Sabtu (27/10/2018).
Orangtuanya hanya mengecam pendidikan SMP, namun dia berhasil mengantarkan dirinya mengencam sekolah ke Amerika Serikat.
Ketika memimpin BPK di era 2014, BPK dipercaya dunia memeriksa keuangan Badan Atom Dunai berpusat di Wina, Austria. BPK akan memeriksa hingga 2019.
Baca: Setelah Tahu Aturan, Nus Berhenti Jadi Pengumpul Kayu Sonokeling
"Waktu SMA, nilai rapor saya merah semua. Ayah tendang pantat saya menyatakan anak tidak berguna. Saya hanya tunduk saja," kisah Prof Harry, dalam sosialisasi Program Indonesia Pintar (PIP) kepada ratusan pelajar Sikka d Gedung SCC Kota Maumere.
Baca: Eratkan Tali Persaudaraan, Prodi Pendidikan Matematika Undana Gelar Pensi
Sejak saat itu Harry belajar sungguh. Ia selalu meraih rangking satu dari kelas I sampai kelas III SMA. Ketika di bangku perguruan tinggi, ia meraoih predikat mahasiswa teladan. Ia akhirnya belajar ke Amerika Serikat selama sembilan tahun.
Ia mengaku nyaris gagal studi di Amerika karena nilai ujiannya tidak maksimal. Terancam pulang ke Indonesia tanpa gelar, Harry belajar sungguh-sungguh hingga sukses.
"Sekolah di Amerika untuk rubah perilaku cara belajar kita. Di Amerika, setiap saat pelajar dan mahasiswa pegang buku dan baca. Di Indonesia, pelajar mau baca buku ketika ada ujian besok," ujar Harry.
Ia menanamkan pentingnya belajar dan membaca buku. Dalam masa 10-20 tahun kedepan, pertarungan antarnegara pada penguasaan ilmu dan teknologi.
Ia mencontohkan Singapura dan Cina meraih kemajuan saat ini karena menginvestasikan pendidikan.
"Kuncinnya terletak pada tekad kita, mau jadi orang atau tidak. Tidak ada tempat di dunia untuk orang-orang yang gagal. Kalau gagal, jatuh, bangkit lagi. Masa depan kita, kita yang tentukan," tandas Harry.
Ia menambahkan belajar sungguh-sungguh akan mengusai dunia dan akhirat. "Jangan hanya kuasai Sikka, NTT,Indonesia tetapi dunia," tantang Hary.
ia menyarankan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, mengalokasikan dana pendidikan setiap tahun menyekolahkan putra-putri daerah mengencam pendidikan S2 dan S3 ke luar negeri. Pada 10-20 tahun mendatang, Sikka akan diisi dengan tenaga S2 dan S3.
"Dana Rp 10 miliar setahun untuk beasiswa yang diperjuangkan bupati, saya harap disetujui DPRD Sikka," ujarnya. (*)