Berita Kabupaten TTU Terkini
Dalam Sebulan Pengiriman Kayu Sonokeling Sampai 30 Kontainer
NB mengatakan, pengiriman kayu sonokeling dari TTU ke Surabaya dalam sebulan mencapai 30 kontainer.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Salah satu pengumpul kayu sonokeling di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NB mengatakan, pengiriman kayu sonokeling dari TTU ke Surabaya dalam sebulan mencapai 30 kontainer.
"Satu kontainer minimal 14 sampai 15 kubik. Kali sudah kalau pengiriman sampai dengan 30 kontainer, maka pasti habis kita punya kayu sonokeling di kawasan hutan," ungkapnya kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (27/10/2018).
NB mengatakan, pengiriman kayu sonokeling dari Kabupaten TTU ke Surabaya sebanyak 30 kontainer itu terjadi pada saat awal-awal nilai ekonomis kayu tersebut tinggi.
Baca: Orang Muda Watuapi di Nagekeo Gelar Aneka Kegiatan Meriahkan HUT Sumpah Pemuda
"Bahkan waktu awal-awal yang masih ramai itu masing-masing, aparat juga turun cari kayu sonokeling. Mereka juga turun sampai lokasi," ujarnya.
NB mengatakan, para pengumpul saat melakukan pengakutan kayu sonokeling untuk dimasukan ke dlaam gudang melalui jalan jalur luar. Menurutnya, para pengusaha tidak berani menggunakan jalan umum untuk mengangkut kayu sonikeling.
Baca: Satgaspam Bandara El Tari Cekal 4 Calon TKI Asal SoE, Dua di Antaranya Masih di Bawah Umur
"Jadi mereka masuk dari Poeboko, kemudian masuk Oenenu, kemudian masuk ke Oeolo. Dari Oeolo kemudian ke Lonian, nanti keluar di jembatan dalihi, km 4. Dan disitu ada satu gudang yang di Oetalus," ungkapnya.
NB mengatakan, selama ini banyak sekali para pengusaha mengambil kayu sonokeling dari kebun rakyat. Hal itu membuat kayu sobokeling yang berasal dari kebun rakyat sudah habis.
"Kayu dari kebun rakyat semuanya sudah dipotong habis. Kalau sekarang tetap melakukan penguriman, berarti kayu itu berasal dari kawasan. Tidak ada kayu dari kebun masyarakat," ungkapnya.
Dia menambahkan, karena banyak sekali kayu sonokeling yang berasal dari kawasan, maka proses pengakutan kayu tersebut dilakukan pada malam hari, bukan pada siang hari.
"Makanya mereka angkut ke gudangnya itu memamg malam-malam, dan mereka transfer ke belakang gudang, karena mungkin ada kayu yang gelondongan sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu," tambahnya. (*)
