Seminggu Hilang Grasela Lela Diselamatkan Biarawati RVM, Ini Ungkapan Hati Ayahnya
Grasela Lela buah hati pasangan Yohanes Cor dan Sebastiana Ombong, yang dikabarkan hilang sepekan, ditemukan kembali.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Agustinus Sape
Laporan Reporter POS-KUPANG>COM, Edy Hayong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Grasela Lela, siswi Kelas II SDI Balfai, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, buah hati pasangan Yohanes Cor dan Sebastiana Ombong, yang dikabarkan hilang sepekan, ditemukan kembali.
Grasela diselamatkan para biarawati Susteran RVM Matani dan pihak Rumah Perempuan untuk proses pendampingan lebih lanjut karena Grasela mengalami goncangan psikis yang cukup tinggi.
Baca: Keluarga Bocah Richard Mantolas Lakukan Doa Bersama
Ketua RT 21/RW 06, Desa Penfui Timur, Yakomima Tefa, kepada Pos-Kupang.com, Senin (28/5/2018), mengatakan, hilangnya Grasela diketahuinya pada Rabu (23/5/2018) saat ibadah di kediamannya.
Ketika itu, salah seorang anak menyampaikan bahwa mau mencari Grasela karena hilang dari rumah.
Baca: Heboh! Setelah 8 Bulan di Penjara, Mantan Sekda TTS Tabun Dinyatakan Tak Bersalah oleh MA
Terhadap informasi itu, dirinya bersama warga mencari di tengah hutan dan menanyakan kepada para tetangga, namun tidak diketahui keberadaan Grasela.
"Pada Kamis (24/5/2018) kami dengan warga mencari ke mana-mana, tetapi tidak bertemu. Saya kemudian menyampaikan kepada aparat keamanan soal kehilangan ini. Saya baru diberi tahu warga kalau Grasela ditemukan pihak rumah perempuan dan didampingi para biarawati Susteran RVM Matani," jelasnya.
Baca: Begini Suka-Duka Romo Rudy Dampingi 16 Pasutri Katolik yang Nikah Massal
Menurut Yakomima, dalam proses pencarian ini, bapak kandung Grasela juga datang dari Bajawa karena mendapat informasi kalau anaknya sudah seminggu menghilang. Saat ini bapak kandungnya sudah merasa nyaman dan lega karena anaknya sudah ditemukan kembali walaupun bertemu muka belum diizinkan pengelola rumah perempuan dan Biara Susteran RVM.
Ayah kandung Grasela Lala, Yohanes Cor meneteskan airmata haru ketika mendengar anaknya dalam keadaan aman dibawa pendampingan rumah perempuan dan Biara Susteran RVM Matani.
Selama berada di Bajawa, wajah anaknya Grasela terbayang-bayang ketika menjelang tengah malam saat dirinya tidur.
Yohanes Cor mengatakan, dirinya selama ini memang tidak mengetahui secara jelas mengenai kondisi terkini anaknya.
Baca: KPU TTS Uji Coba Perhitungan Suara Dengan Sistem Informasi Perhitungan Suara
Grasela tinggal bersama omnya, John Gere yang bekerja di Korem 161/Wira Sakti Kupang sejak usia PAUD. Sejak itu sering komunikasi tetapi tidak rutin karena lokasi tinggalnya di Bajawa sinyal handphone kadang hilang.
"Saya dapat informasi dari Pak John Gere bahwa Grasela sudah mau satu minggu menghilang. Begitu dapat informasi saya langsung datang ke Kupang untuk cari anak saya. Sejak datang hari Sabtu (26/5/2018) saya tidak bisa makan, tidak mandi. Saya baru lega kemarin dan bisa mandi setelah disampaikan bahwa Grasela ada di Biara RVM Matani," katanya.
Perwakilan Rumah Perempuan, Nyonya Merry Jemadu Roga mengatakan, sejak Grasela Lala, siswa kelas II SDI Balfai, Desa Penfui Timur dikabarkan menghilang, pihaknya yang menampung untuk pendampingan.
Grasela Lala kadang ketakutan ketika disebut omnya, John Gere yang selama ini Grasela tinggal sejak usia PAUD.
Nyonya Merry Jemadu Roga mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kondisi Grasela Lala. Dengan melihat kondisi Grasela sekarang, dugaan kuat dia dalam kondisi tertekan mentalnya.
Untuk itu, pendampingan akan terus dilakukan sampai betul-betul pulih.
"Kalau kita sebut nama omnya John Gere yang selama ini Grasela tinggal dia seperti ketakutan sekali. Kami sangat prihatin," kata Nyonya Merry. (*)