Lolos Jadi Guru PTT, Ini Ungkapan Suara Hati Para Guru di Sumba Timur
Para guru honerer yang lolos jadi guru PTT pada tahun 2018 ini menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Sumba Timur
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Para guru honerer yang lolos jadi guru pembantu tidak tetap (PTT) pada tahun 2018 ini menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Sumba Timur dan DPRD Sumba Timur yang telah memperhatikan mereka dengan mengakomodir menjadi guru PTT.
Seorang guru Honorer di SDM Mbatapuhu Sumba Timur yang lolos PTT Ratna Newa Wey, S.Pd, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (24/5/2018) mengatakan ia telah mengabdi sebagai guru sudah 12 tahun lamanya.
Baca: Ini Lima Kabupaten di NTT yang Memiliki Nilai Rata-rata UNBK SMP Tertinggi
Kata dia, 12 mengabdi itu, selama 8 tahun mengabdi di SDI Wunga dan 4 tahun di SDM Mbatapuhu. Dari 12 tahun mengabdi itu selama tiga tahun pada awal ia masuk mengajar tidak diberikan gaji karena saat itu belum ada dana BOS. Setelah tiga tahun itu, Ratna kemudian diberikan gaji Rp 250.000, dan pada dua tahun terakhir ia diberi gaji Rp 550.000.
Ratna mengaku, dengan gaji hanya sebesar itu tidak mampuh untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Ratna bersama suaminya yang berprofesi sebagai petani terpaksa bekerja kebun menanam jagung.
"Jadi saya sangat berterima kasih yang tak terhingga kepada Pemda dan DPRD karena mereka telah memperhatikan kami. Apalagi umur saya sudah lebih dari 35 tahun sehingga tidak ada harapan lagi untuk ikut tes CPNS. Ini benar-benar berkat Tuhan yang tidak meninggalkan umatnya,"ungkap Ratna dengan tersenyum.
Guru lainya, Marlin Idaudju Tuka,S.Pd juga kepada POS-KUPANG.COM menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda dan DPRD Sumba Timur karena telah mengakomodirnya untuk diangkat jadi guru PTT.
Marlin mengaku, ia telah mengabdi selama 12 tahun mengajar di SDM Kambaniru 1. Marlin hanya diberi gaji Rp 300.000. Upah tersebut ia terima terhiting dari upah honor mata pelajaran.
Guru lainya, Agustinus Mage juga menyampaikan hal yang sama. Mage mengaku ia mengabdi sudah belasan tahun dan ia diberi gaji sampai saat ini Rp 650.000. (*)