Kementan RI Dukung Program Pertanian di Wilayah Perbatasan. Ini Bentuk Dukungannya

Kementan Republik Indonesia melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian selalu mendukung program di bidang pertanian

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Kementan RI Dukung Program Pertanian di Wilayah Perbatasan. Ini Bentuk Dukungannya
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Lahan budidaya bawang merah TTS di Desa Lakekun, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas

POS-KUPANG.COM | BETUN - Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian selalu mendukung program di bidang pertanian, dan selalu berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan.

Baca: Wah! Ada Lagu Tembang Kenangan di Sela Rakerda Partai Golkar NTT

Salah satu kegiatan yang dilakukan, yakni mengusahakan komoditas yang adaptable lokasi dan bernilai ekonomis.

Demikian dikatakan Ben De Rosari, seorang Peneliti Madya pada BPTP Provinsi NTT di Betun, Senin (30/4/2018).

Baca: Pemkab Belu dan Kejari Teken MoU. Ini yang akan Dilakukan

Khusus untuk Kabupaten Malaka yang berbatasan dengan Distrik Kobalima, Timor Leste ini, salah satu kegiatan yang sedang dilakukan dengan prioritas cukup tinggi adalah budidaya bawang merah asal biji (TSS) di Desa Lakekun, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka.

Baca: Kabar Gembira, Pemkab Sumba Timur Bangun Jembatan Lukuhimi. Ini Dana yang Dianggarkan

"Kita dari BPTP NTT sedang mengawal kegiatan budidaya bawang merah asal biji dengan mengambil lokasi di Desa Lakekun pada kelompok tani Sinar Welolon yang beranggotakan 15 orang," kata Ben, sapaan akrabnya.

Dikatakannya, budidaya bawang merah TSS ini memiliki keunggulan, yaitu kebutuhan benih 4 kg/ha sehingga mudah dibawa ke lokasi, praktis biayanya jauh lebih murah dibanding benih umbi dengan kebutuhan benih 1-1,2 ton/ha.

"Saat ini kita sudah sampai tahap pengolahan lahan, penyiapan air irigasi dan persemaian. Umur benih 1,5 bulan akan dipindahkan ke lahan penanaman dan dilakukan pemeliharaan seperti biasa," jelas Ben De Rosari yang juga anggota Tim Pakar RPM Malaka.

Masih menurutnya, kegiatan seperti ini dilakukan karena pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Stefanus Bria Seran, sangat gencar dengan Program Revolusi Pertanian Malaka. Pasalnya, program ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat dan tanggapan yang positif dari petani di Malaka.

Sebagai informasi, selain di Desa Lakekun, kegiatan budidaya bawang merah TSS juga dilakukan di Desa Seserai, Kecamatan Wewiku, Malaka.

Kegiatan Dukungan Inovasi Pertanian pada Wilayah Perbatasan (DIP-WP) oleh Kementerian Pertanian yang dikawal BPTP NTT ini. Di samping budidaya bawang merah, juga budidaya jagung di Desa Laleten dan Seserai sebagai show window teknologi bagi masyarakat. (Herryklau/kominfo malaka)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved