Diyakini Berada di Kerajaan Lain, Markus Sebut Adiknya Harus Dipanggil Melalui Upacara Adat
Berbagai upaya dilakukan keluarga Dominikus Marsa Lewar, nelayan yang hilang di perairan Solor Barat, Rabu (25/4/2018).
Penulis: Felix Janggu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA - Berbagai upaya dilakukan keluarga Dominikus Marsa Lewar, nelayan yang hilang di perairan Solor Barat, Rabu (25/4/2018).
Kakak kandung korban, Markus Mana Lewar, kepada wartawan di kediaman korban di RT 10/RW 04 Kelurahan Waihali menyebut adiknya berdasarkan penerawangan "orang pintar" sudah berada di kerajaan lain.
Baca: Saat Sambangi Rumah Korban, Wabup Flotim Disambut Air Mata Aty Lewar. Ini yang Disampaikannya
Karena itu berdasarkan budaya Lamaholot, untuk memanggil kembali korban pulang ke alam nyata harus digelar upacara adat.
Menurut penerawangan orang pintar atau dukun, kata Markus, adiknya tertahan di pulau suanggi tidak jauh dari tempat ia jatuh.
Baca: Bupati Anton Prihatin Tradisi Tenun dan Anyam di Flotim Pelan-pelan Hilang
"Kalau ia sudah di alam lain kita perlu minta petunjuk Tuhan dan leluhur Lewotanah supaya dikembalikan ke asal mulanya," kata Markus.
Sementara putri korban, Aty Lewar, hanya bisa menangis menerima kunjungan Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli.
Baca: Walau Tahu Yeheskial Menderita Kanker Gusi, Tapi Paulina Tulus Menerima Cintanya
Begitu juga putra semata wayang korban hanya menangis di salah satu sudut rumah mereka.
Markus mengatakan adiknya sehari-hari melakukan pekerjaan apa saja dan pandai bergaul. Ia meninggalkan istri dan empat orang anak.
Sambil berharap ditemukan oleh tim gabungan BPBD Flotim, Markus mengatakan tetap akan mengupayakan pencarian oleh orang pintar. (*)