Laut di Labuan Bajo Dipenuhi Sampah, Begini Sikap Ketua ASITA NTT
ASITA NTT mendesak pemerintah harus bertindak tegas dan cepat untuk lakukan tindakan penyelamatan.
Penulis: Hermina Pello | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Hermina Pello
POS-KUPANG. COM|KUPANG - Pemberitaan mengenai banyaknya sampah di laut Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mendapat tanggapan dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Provinsi NTT.
Ketua ASITA NTT, Abed Frans kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (22/4/2018) mengatakan adanya berita mengenai kerusakan ekosistem di Taman Nasional Komodo, sangat berdampak pada dunia pariwisata di NTT.
Baca: Kok Bisa Ya, Hanya Punya Satu Ruang Praktek, Sekolah di Timor Tengah Selatan ini Terakreditasi A
Menurutnya, berita Kompas.com mengenai kerusakan ekosistem ini sudah sampai ke telinga dunia.
Media Inggris The Guardian melaporkan bahwa pencurian ikan dan polusi sampah memperparah kerusakan di taman tersebut.
Pegiat lingkungan hidup pun mendesak UNESCO untuk segera turun tangan.
"Dampaknya terhadap Pariwisata tentunya tidak baguslah. Mana ada orang yang tidak terganggu dengan sampah.
Khususnya wisatawan yang diving, bukannya mereka mendapati pemandangan bawah laut yang indah tetapi malah sampah yang mereka jumpai nanti.
Kami prihatin sekali dengan berita tersebut seandainya memang benar adanya. Dan sepertinya memang benar ya, " katanya.
Baca: TERUNGKAP! Ada Manusia Bertangan Pisau di Italia, Ini Buktinya
Baca: Maknai Hari Kartini, Perempuan Desa Taaba-Malaka Lakukan Hal Langka ini
Menurutnya pemerintah harus bertindak tegas dan cepat untuk tindakan penyelamatan menangani hal ini agar dampak terhadap pariwisata di NTT tidak meluas. (*)