Breaking News

Kewenangan Diambil Provinsi, Alasan Belum Renovasi Terminal Madawat dan Terminal Lokaria

Renovasi fasilitas di Terminal Madawat dan Terminal Lokaria di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, masih ditunda sampai saat ini.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO'A
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Wilhelmus Sirilus 

Laporan wartawan Pos-Kupang.Com, Egidius Moa

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Renovasi fasilitas di Terminal Madawat dan Terminal Lokaria di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, masih ditunda sampai saat ini. Penundaan dilakukan karena pelimpahan kewenangan pengelolaan terminal dari kabupaten kepada provinsi.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 yang mengatur tentang pelimpahan wewenang, menegaskan seluruh aset yang berhubungan dengan pengelolaan terminal menjadi kewenangan provinsi.

Baca: BBPP Kupang Beri Pelatihan Teknis Tematik Peternakan Angkatan XXXIV di BPP Kambera

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Wilhelmus Sirilus, mengatakan, DPRD NTT akan melakukan survei di daerah yang belum menyerahkan terminal Tipe B di daerahnya, termasuk Terminal Madawat dan Terminal Lokaria. Informasi ini, kata Sirilus, membuat Dishub Sikka menunda rencana renovasi fasilitas terminal.

Baca: Ironi! Dua Terminal di Kota Maumere, Tapi Angkutan Tunggu Penumpang di Jalan

"Kita sudah survei dan sudah anggarkan dana untuk perbaikan fasilitas tapi setelah informasi ini masuk, membuat kami kendor kembali. Segalanya ditunda. Kalau kita bangun baru juga tetap diambil," kata Sirilus.

Terkait dengan penertiban sopir bandel yang memarkirkan kendaraan di luar terminal, Dinas Perhubungan Sikka telah mengeluarkan surat larangan parkir di pinggir jalan. Bersama dengan polisi lalu lintas (Polantas) telah mengusir pengemudi bandel parkir di pinggir jalan. Namun peringatan tersebut tidak diindahkan para supir.

Baca: Vaksin Rabies untuk Anjing Efektif Kalau Ada Gigitan Karena Masyarakat Lebih Antusias

"Itu sudah kita lakukan. Setiap kali kita usir. Kita suruh masuk di dalam, tapi mereka maunya di luar. Di luar itu mereka baku rebut penumpang," kata Sirilus.

Tidak hanya itu, sebagai peringatan kepada para sopir bandel, Sirilus juga menggembos ban mobil milik sopir yang parkir di pinggir jalan. Namun para supir rupanya tidak jera.

"Satu hari saya pernah gembos ban mereka hampir berapa banyak. Dari ujung ke ujung saya gembos semua. Itu jalur negara tidak boleh parkir kendaraan apapun," tegas Sirilus. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved