Vaksin Rabies untuk Anjing Efektif Kalau Ada Gigitan Karena Masyarakat Lebih Antusias
Dinas Peternakan NTT bekerjasama dengan karantina ternak agar tidak membawa hewan pembawa rabies ke daerah lain
Penulis: Hermina Pello | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Hermina Pello
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Berkaitan dengan situasi dan kondisi rabies di Flores, maka agar tidak terjadi ancaman ke daerah lain dinas bekerjasama dengan karantina ternak dimana ternak yang berpotensi sebagai carier atau hewan pembawa rabies seperti kucing, kera dan anjing tidak boleh ke daerah lain. Selain itu juga pendekatan dengan tokoh agama agar bisa dilakukan vaksin massal.
Baca: Ini Pesan Kadis Pariwisata Malaka untuk Orang Muda
Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Ir. Dani Suhadi, di kantornya, Rabu (18/4/2018), mengatakan, dinas sudah lakukan melalui berbagai kegiatan khusus melalui menyediakan vaksin rabies.
"VAR ada dan setiap tahun ada pengadaan dan tahun ini dari APBN untuk 150 ribu VAR tapi itu masih kurang dikaitkan dengan jumlah yang ada karena pertambahan anjing cukup tinggi dan sulit kontrol," katanya.
Baca: Ini Alasan Pengusaha Enggan Kirim Daging Sapi Beku ke Luar NTT
Menurutnya, vaksin untuk anjing ini umumnya efektif kalau ada kasus dimana masyarakat kaget dan mau bekerja sama untuk vaksin.
Sedangkan untuk eliminasi anjing sudah dilarang world protection Animal.
Karena itu yang bisa dilakukan adalah komunikasi informasi edukasi kepada masyarakat dan pemda. Saat ini masih dalam proses pengadaan karena ada masa kadaluarsa dua tahun.
Pemerintah provinsi sifatnya buffer sehingga kalau ada kekurangan baru dikirim dari provinsi sesuai dengan permintaan. Vaksin rabies ini ada syarat penyimpanan karena proses rantai dingin bisa merusak vaksin.
Saat ini daerah yang sudah minta vaksin anti rabies, yakni Ende, Flores Timur, Sikka, dan Nagekeo.
Dia mengungkapkan, target tahun 2025 Flores dan sekitarnya bebas rabies dan diharapkan target ini bisa lebih cepat tercapai. (*)