Aneh, Ada Tumpukan Material Sejak Oktober 2017 Tanpa Proyek Apapun di Manleten Belu
Material tersebut akan dipakai untuk membangun tembok penahan di Dusun Motaoe Manleten namun sampai saat ini belum ada pekerjaan.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
POS KUPANG.COM|KUPANG – Warga di Dusun Motaoe, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu merasa aneh dengan adanya tumpukan material di wilayah itu.
Pasalnya, material berupa batu puluhan rit dan besi bronjong sudah diturunkan sejak Bulan Oktober 2017 lalu namun hingga saat ini tidak ada pekerjaan apapun di wilayah tersebut.
Baca: Ditinggal Mati Ibu dan Ayah Sering Lakukan Hal ini, Siswi SMP di Sulawesi Minta Dinikahi Pacarnya
Salah satu Warga Manleten, Nikodemus Fahik yang dihubungi POS-KUPANG.COM, Minggu (15/4/2018) malam mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, material tersebut akan dipakai untuk membangun tembok penahan namun sampai saat ini belum ada pekerjaan.
Dia mengaku tidak mengetahui persis perusahaan atau kontraktor mana yang mengerjakan proyek tersebut karena tidak ada papan informasi proyek yang dipasang di lokasi.
“Kami bingung lihat proyek ini. Mereka bilang mau pasang tembok tapi sampai sekarang belum. Katanya perusahaan dari Kupang,’ ungkapnya.
Baca: Undian Simpedes, Nasabah BRI Unit Mauponggo Krispinus Ea Raih Suzuki Ertiga
Warga Manleten lainnya, Rio Tamonob menduga proyek itu tidak jelas kontraktornya sehingga pekerjaan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Ini proyek tidak jelas. Katanya mau buat bronjong dari kehutanan,” ujarnya melalui ponsel, Minggu (15/4/2018) malam.
Informasi yang dihimpun POS-KUPANG.COM, proyek tersebut milik Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan, Satker Balai Pengelolaan DAS Benain Noelmina.
Proyek ini bersumber dari APBN senilai Rp 200 juta lebih.
Baca: Mobil Xpander Harga Bekasnya Lebih Tinggi Ketimbang yang Masih Baru, Ini Sebabnya
Informasi lainnya menyebutkan, proyek serupa ada tiga lokasi di Kabupaten Belu untuk tahun 2017.
Dua paketnya dilakukan lelang sedangkan satu paket melalui penunjukkan langsung.
Proyek-proyek ini telah habis masa kontraknya pada minggu kedua Bulan Desember 2017 namun pekerjaan terbengkalai.
Hingga berita ini ditulis, pihak Balai Pengelolaan DAS Benain Noelmina belum berhasil dikonfirmasi. (*)