Fredy Ongko Bilang Orang NTT Belum Paham Soal Tol Laut
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi NTT, Fredy Ongko menyebut masih banyak orang NTT belum memahami soal tol laut.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi NTT, Fredy Ongko menyebut masih banyak orang NTT belum memahami soal tol laut. Pasalnya, tol laut hanya dipahami soal kapal yang melayani penumpang seperti dari Kupang ke-Rote Ndao.
Fredy menyampaikan hal ini pada acara Rakor Penyusunan Disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto di Hotel Aston-Kupang, Kamis (12/4/2018).
Baca: Dokter Rita Sebut RSUD Lewoleba Pantas Naik Status, Ini Alasannya
Rapat ini dipandu Aser Rihi Tugu. Empat pembicara yang hadir, yakni Kepala BI Perwakilan NTT, Naek Tigor Sinaga, Kepala BPS NTT, Maritje Pattiwaellapia, Komisaris Utama BPR Christa Jaya, Christofel Liyanto, Kabid Pengembangan Pariwisata, Benny Wahon, dan para stakeholder terkait.
Menurut Fredy, hadirnya tol laut itu untuk menumbuhkan ekonomi daerah melalui pembangunan transportasi laut. Kehadiran tol laut justru memberi kemudahan pengusaha yang mengantarpulaukan komoditi dari NTT.
Baca: Amrizal Ajak Penyuluh Agama Waspada Terhadap Ancaman Keamanan
"Saya takut NTT ketinggalan jauh. Saya contoh, soal tol laut, banyak yang masih bertanya apa itu tol laut, bahkan banyak juga pemerintah yang tidak paham soal tol laut. Padahal tol laut ini bukan berarti hanya sebatas adanya kapal laut," kata Fredy.
Dia menjelaskan, adanya tol laut itu bukan karena Presiden Jokowi hanya bermimpi semalam kemudian turunkan program itu, tetapi hadirnya tol laut telah melalui kajian yang tujuan utamanya, selain membuka isolasi di sejumlah daerah, juga terutama agar ada kontinuitas ekspor impor barang dalam negeri.
"Kalau kita tidak berani ambil peluang ini maka kita pasti tetap tertinggal dari daerah lain. Tol laut ini ada agar barang dari bagian barat (Jawa) masuk di NTT, sebaliknya ada produk yang bisa dibawa keluar NTT. Jadi adanya kapal itu, pengusaha tidak dirugikan karena pergi ada barang, pulang tanpa muatan atau barang," katanya.
Pada rapat itu, Fredy juga menyoroti soal pembangunan pariwisata di NTT. "Saya juga mau tanya, kita bicara pariwisata, pariwisata yang mana. Perencanaan terhadap pembangunan pariwisata juga masih terkendala soal SDM," katanya.
Dikatakannya, pemerintah juga kurang aktif mencari data mengenai sektor-sektor investasi yang menjadi unggulan di NTT. (*)