Breaking News

Sekolah di Maumere Larang Siswa Coret Seragam, SMAS John Paul Terapkan Sanksi Ini Bagi Pelanggar

Tiga sekolah di Maumere melarang peserta didik melakukan aksi corat-coret pakaian seragam usai UNBK, Kamis (12/4/2018).

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO'A
Peserta UNBK sesi empat hari pertama di SMAN 1 Maumere, menyelesaikan UNBK, Senin (9/4/2018). 

Laporan wartawan Pos-Kupang.Com, Egidius Moa

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Tiga sekolah di Maumere melarang peserta didik melakukan aksi corat-coret pakaian seragam usai UNBK, Kamis (12/4/2018).

Kepala SMAS Katolik John Paul II Maumere, RD Fidelis Dua, M.Th, menyebut masih munculnya kebiasaan coret baju setelah ujian merupakan tanda ketidakberhasilan sekolah membentuk karakter anak.

Baca: Disebut Sumber Air PDAM Diduga Mengandung e-Coli, Begini Jawaban Simon Langobelen

"Ini salah satu ciri sekolah tidak berhasil membentuk karakter anak. Outputnya kan bukan hal yang positif toh itu? Tapi negatif. Ini sebenarnya tanda ketidakberhasilan," tandas RD Fidelis di SMAS Katolik St. John Paul II Maumere, Senin (9/4/2018) pagi.

RD Fidel, mengatakan, setiap hari sekolah memberikan penekanan pembentukan karakter, semestinya menghasilkan output yang positif pula. Perbuatan yang tidak diperkenankan terjadi di lingkungan sekolah harus diminimalisir.

Baca: UNBK di SMAN 1 Wolowae Tertunda 5,5 Jam, Ini Penyebabnya?

Ia menegaskan, SMAS Katolik St. John Paul II menerapkan sanksi penundaan pelayanan legalisir ijazah dan keperluan adminstrasi kepada peserta didik yang mencoret pakaian seragam sekolah.

Kepala SMAN 2 Maumere, Yohanes Aris Mangu, mengatakan, corat-coret baju sebagai ungkapan kegembiraan siswa telah menyelesaikan ujian. Ia mengingatkan siswa tidak mengekspresikan kegembiraan secara berlebihan. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved