Dishub NTT Pakai Cara Ini Guna Tingkatkan Sektor Perhubungan NTT
Ini yang akan dilakukan Dishub NTT untuk meningkatkan sektor perhubungan di NTT
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Oby Lewanmeru
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi NTT menggelar rapat koordinasi (rakor) teknis sektor perhubungan tingkat Provinsi NTT.
Baca: Ternyata alasan 50 supir taxi Bandara El Tari itu Mogok, Karena Hal Ini
Baca: DPRD Sikka Setuju, Proyek Mangkrak Kantor Bupati Dipansus dan Diaudit
Baca: Nah Loh! 50 Sopir Taxi Di Bandara Eltari Mogok
Rapat ini bertujuan membahas soal peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang perhubungan di wilayah NTT.
Rapat ini berlangsung di Swiss Belinn Kristal, Kamis (22/3/2018).
Rakornis ini mengambil tema Melalui Rakornis Perhubungan Kita Wujudkan Pemerataan Pembangunan untuk pertumbuhan yang berkualitas'.
Baca: Ngapain Komunitas Forum Duta Genre NTT dan Molas Bagera Belajar Tentang Safety Riding?
Baca: Nah Loh! Bohongi Suami, Selingkuh di Hotel, Perempuan Ini Meninggal tak Wajar, Begini Faktanya
Rakor teknis ini dibuka oleh Gubernur NTT yang diwakili Asisten II Setda NTT, Ir.Alexander Sena,M.Si.
Alexander Sena mengatakan, saat ini NTT tengah mengembangkan potensi pariwisata, yang mana akan membutuhkan sarana transportasi yang memadai.
"Karena itu, melalui rakor ini diharapkan dapat mendukung pembangunan sektor perhubungan di NTT," kata Alaexander.
Saat itu, Alexander yang juga selaku Plt. Kadis Perhubungan NTT menyampaikan beberapa hal menyangkut potensi wilayah NTT dan juga beebagai even yang sering dilakukan seperti Tour de Flores (TdF) dan juga kegiatan lain.
Kegiatan-kegiatan itu, lanjutnya berkaitan erat dengan sektor perhubungan.
Alexander saat membaca sambutan tertulis Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya mengatakan, banyak potensi pariwisata, potensi energi baru terbarukan. Semua potensi itu diupayakan agar dapat meningkatkan ekonomi di NTT.
"Karena itu, dibutuhkan sarana lrasaran bidang perhubungan yang memadai. Berbagai upaya terus dilakukan agar dapat meningkatkan konektifitas di wilayah NTT," kata Lebu Raya.
Dalam sambutan itu, Lebu Raya juga menyampaikan beberapa hal antara lain, rendahnya SDM jumlah dan mutu serta minimnya konektifitas di wilayah pedesaan.
"Keterbatasan PAD dan alokasi DAU juga sangat mempengaruhi.
Kondisi ini disadari menghambat pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan," katanya. (*)