Pilgub NTT 2018

Pemilih di NTT Berkurang 700 Ribu Orang, Ini Kata Ketua KPU NTT Maryanti Luturmas

Selain pemilih yang meninggal atau anak di bawah umur, juga adanya pemilih yang menjadi TKI atau mahasiswa di luar NTT.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Pos Kupang.Com.Oby Lewanmeru
Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas 

Laporan Wartawan pos-kupang.com, Oby Lewanmeru

POS KUPANG.COM|KUPANG - Jumlah pemilih di NTT mengalami penurunan sekitar 700.000 lebih pemilih jika dibandingkan dengan data pemilu sebelumnya. Pemilih potensial di NTT sebelumnya mencapai 3,7 juta.

Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe yang dikonfirmasi poskupang.com, Minggu (18/3/2018) mengatakan, jika dibandingkan dengan data pemilih terakhir maka jumlah pemilih di NTT mengalami penurunan.

Menurut Maryanti, jika dibandingkan dengan pilgub 2013 lalu memang ada kenaikan, tetapi apabila dibandingkan dengan data pemilih pada pemilu terakhir maka ada penurunan.

Baca: MANTAP! Pemerintah Alokasikan Dana untuk Satu MCK Rp 50 Juta di Lembata

"Sekarang ini data pemilih semakin baik, karena ada verifikasi yang dilakukan secara efektif. Apabila dalam verifikasi ditemukan data tidak valid maka dibersihkan atau dihapus," kata Maryanti.

Ditanya, alasan pembersihan data yang tidak valid, ia menjelaskan, data yang tidak valid itu seperti pemilih yang namanya ada tetapi orangnya sudah meninggal atau ada pendobelan nama atau nama ganda.

"Selain itu ada nama anak  yang masih di bawah umur,serta ada yang sudah keluar dari NTT. Kondisi ini juga turut berkontribusi pada penurunan data pemilih di NTT," katanya.

Dijelaskan, berkurangnya jumlah pemilih, selain pemilih yang meninggal atau anak di bawah umur, juga disebabkan adanya pemilih yang menjadi TKI atau mahasiswa yang kuliah di luar NTT.

Baca: HEBOH! Pasangan Suami-isteri di Ende Catut Nama Pastor dan Berhasil Melakukan Hal ini

Maryanti mengatakan, pemilih potensial di NTT sebanyak  3,7 juta orang yang dimiliki dinas kependudukan itu lebih tinggi dibandingkan dengan KPU, karena dari dinas terkait, tidak pernah melakukan pemutakhiran data penduduk.

"Menurut pihak dinas dukcapil bahwa jika  ada warga yang meninggal dunia jarang dilaporkan atau tidak diurus akta kematiannya.

Karena itu  nama orang yang meninggal  masih tercatat, sehingga memang data dari pemerintah lebih tinggi dari data di KPU," ujarnya.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu NTT, Jemris Fointuna mengatakan, data potensi pemilih di NTT mencapai 3,7 juta pemilih. Namun pada hasil pleno daftar pemilih sementara ( DPS)  jumlah pemilih hanyab 3.059.704 orang.

Baca: MANTAP! Sejumlah Desa di Lembata Dapat Jatah 250 Unit Rumah Bantuan

"Jika kita melihat angka DPS maka ada penurunan sekitar 700.000 orang," kata Jemris.

Menurut Jemris, substansi pemilu adalah bagaimana mengembalikan kedaulatan kepada rakyat dan hak konstitusional rakyat yang harus dipelihara secara baik. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved