Warga Di Desa Ini Harus Masuk Dapur Saat Mau Menelepon Orang, Ini Sebabnya

Kalau ada sinyal baru HP bisa bunyi. Kalau di dapur tidak ada sinyal kami naik ke ketinggian di atas perkampungan baru dapat sinyal.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Fredrikus Royanto Bau
kolase
cari sinyal 

Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Aris Ninu

POS KUPANG.COM, BORONG - Akses telekomunikasi warga Desa Goreng Meni, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Matim masih mengalami kesulitan.

Ketiadaan jaringan telekomunikasi dan tower membuat warga harus bersusah payah mencari sinyal di tempat tertentu.

Pos Kupang pun mengalami hal serupa ketika mau menghubungi orang ketika bertugas di Goreng Meni, Senin (5/3/2018) siang.

Untuk mencari sinyal dari tower telkomsel yang berada di Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai harus mencari tempat yang biasa menjadi warga menghubungi keluarganya.

Warga yang berada di kompeks Kantor Desa Goreng Meni saat mau menelepon harus menyimpan HP mereka di dapur SMPN 10 Lamba Leda.

Baca: ASTAGA! Luapan Air Kali Boentuka Genangi Persawahan Warga

Pasalnya, di dapur tersebut ada sinyal telkomsel yang masuk agar bisa menghubungi orang atau menerima telepon masuk dan pesan di HP.

Di bagian dapur SMPN 10 Lamba Leda berjejer HP berbagai merk dari nokia hingga samsung. HP yang dijejer di atas balok lalu HPnya bisa berfungsi.

"Kalau pak mau telepon taruh HP di dapur. Kami kalau telepon dari dapur karena tangkap sinyal dari Kecamatan Cibal. Di Goreng Meni kalau mau telepon harus cari sinyal.

Kalau ada sinyal baru HP bisa bunyi. Kalau di dapur tidak ada sinyal kami naik ke ketinggian di atas perkampungan baru dapat sinyal," kata Ibu Tuti, Guru SMPN 10 Lamba Leda.

Baca: PHK Sementara BPJS Kesehatan Dengan RS Siloam Kupang Dinilai Sangat Meresahkan

Pos Kupang pun lalu meletakkan HP di bagian dapur sekolah yang memakai gedung posyandu baru bisa berfungsi.

Ketiadaan jaringan telekomunikasi sempat membuat Kades Goreng Meni mau membeli tower mini agar dipasang di desa sehingga warga bisa berkomunikasi dengan baik.

"Ada yang bilang ke saya pasang alat telkomsel harganya sampai Rp 60 juta tapi saya masih caritahu.

Baca: Fenomena Baru di Sumba Barat, Warga Sering Ribut Gara-Gara Hal Ini

Kasihan kamu mau telepon cari sinyal di tempat yang bisa menangkap sinyal telkomsel dari Cibal," ujar Kades Goreng Meni, Aleksius Talis, di kantornya, Senin (5/3/2018) siang. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved