Panwas Tanya Hewan Sembelih Saat Kampanye, Siflan Sebut Berpotensi Masalah
Panwas di Sikka menanyakan jumlah babi, kambing, ayam dan kuda yang disembelih oleh pasangan calon dalam kampanye pilkada 2018
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Menanyakan jumlah babi, kambing, ayam dan kuda yang disembelih oleh pasangan calon dalam kampanye pilkada 2018 dilakukan oleh Panwas Kecamatan di Kabupaten Sikka, Pulau Flores. Namun pola sikap yang bisa dinilai berlebihan, justru menciptakan kegaduhan dalam pesta demokrasi ini.
"Tim pasangan calon yang sedang omong, Panwas langsung masuk tanya. Ini yang benar saja bertanya," ujar anggota DPRD Sikka, Siflan Angi, dalam rapat dengar pendapat dengan Panwas dan KPUD Sikka, Rabu (7/3/2018) di ruang rapat DPRD Sikka, di Pulau Flores.
Baca: Panwaslih Ingatkan Anggota DPRD TTS yang Hadiri Kampanye Tanpa Kantongi Izin Cuti
Siflan mengatakan, pertanyaan yang diajukan oleh Panwas kecamatan berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan bagi tim pasangan calon dan mendatangkan masalah. Ia justru pertanyakan kemampuan Panwas Sikka menjadi 'wasit' yang bijaksana dalam Pilkada ini.
"Kahadiran Panwas dan pertanyaan yang diajukannya bisa menjadi sumber gaduh. Saya ragukan ini Panwas bekerja dibiayai oleh negara," kata Siflan.
Baca: Ketua KPU Malaka Minta Camat Awasi Kerja PPK
Rapat dengar pendapat dipimpin Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRD Sikka, Donatus David, S.H, berlangsung alot hanya dihadiri sebagian kecil anggota DPRD. Semua anggota dewan berlomba-lomba bicara tentang pengawasan Panwas, keterlibataan anggota DPRD dalam tim kampanya pasangan calon, penertiban alat peraga kampanye (APK) dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ketua Panwas Sikka, Harun Al Rasyid, minta maaf jika sikap dan tindakan yang dilakukan oleh anggotanya menciptakan ketidaknyamanan.
Menurut Harun, pertanyaan tentang jumlah hewan yang disembelih, jumlah peserta dan APK harus ditanyakan oleh anggota Panwas.
"Mungkin cara menanyakan saja yang keliru, ini soal juga dengan budaya ketimuran kita. Tapi kalau ditanyakan hewan yang disembelih, peserta yan hadir arahnya untuk mengetahui seberapa besar dana kampanye. Sering dana yang keluar untuk konsumsi itu besar. Karena itu tim penghubung harus sampaikan," ujar Harun. (*)