Tahun 2018 Belu Dapat Lagi Bantuan Pembangunan 4 Puskesmas Tertinggal Senilai Rp 25,7 Miliar
Pada tahun 2017, ada alokasi anggaran sebesar Rp 70 miliar lebih untuk pembangunan delapan puskesmas perbatasan.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Edy Bau
POS KUPANG.COM, ATAMBUA—Perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur di bidang kesehatan di wilayah perbatasan RI-RDTL Kabupaten Belu cukup besar.
Pada tahun 2017, ada alokasi anggaran sebesar Rp 70 miliar lebih untuk pembangunan delapan puskesmas perbatasan.
Tak hanya itu, pada tahun 2018 akan ada lagi pembangunan empat puskesmas kategori puskesmas tertinggal senilai Rp 25,7 miliar.
Baca: Dampak Banjir Musim Hujan, Warga Amfoang Bakal Terisolasi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Theresia Saik kepada Pos Kupang, Kamis (23/11/2017) mengatakan, empat puskesmas kategori tertinggal yang akan mendapat alokasi anggaran untuk pembangunan gedung di tahun 2018, antara lain, Puskesmas Halilulik, Puskesmas Kota Atambua, Puskesmas Atambua Selatan dan Puskesmas Ainiba.
“Empat puskesmas ini bentuknya sama dengan delapan puskesmas perbatasan tahun ini. Kalau tahun ini Rp 70 miliar lebih, tahun depan untuk empat puskesmas ini sekitar Rp 25,7 miliar, ” ujarnya.
Theresia menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI melalui Menteri Kesehatan yang telah peduli terhadap wilayah perbatasan khususnya di bidang kesehatan.
Kepedulian dimaksud, lanjutnya, terlihat pada adanya alokasi anggaran untuk delapan puskesmas senilai Rp 70-an miliar.
Baca: Kemenag Nagekeo Gelar Bakti Sosial di Pantai Nangadhero, Ternyata Alasannya Mengagumkan
Anggaran ini digunakan untuk pembangunan gedung pelayanan, rumah medis, para medis, pagar, alat kesehatan, kendaraan puskesmas keliling untuk beberapa puskesmas.
Baca: Siswa SD Tidak Tahu Nama Presiden RI, Bupati Flotim Tegur Guru-guru SD di Lewolema
Ditambah lagi empat puskesmas di tahun 2018 senilai Rp 25,7 miliar. “Kita berterima kasih kepada Presiden melalui Menkes yang sudah memperhatikan kita dan Menkes juga sudah beberapa kali datang melakukan pemantauan,” ungkapnya. (*)
