Lebu Raya Jadi Mosalaki Pu'u
Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, dinobatkan menjadi Mosalaki Pu'u (Raja Penguasa Istana Tana Bu Nuaria, Red) oleh masyarakat adat Desa Detubinga.
Upacara penobatan terhadap Lebu Raya dilaksanakan dalam ritual adat yang berlangsung di dalam rumah adat Sao Ria Tenda Bewa (Rumah adat/Rumah Besar, Red), Sabtu (21/7/2012) siang.
Disaksikan Pos Kupang, Sabtu (21/7/2012) siang, sebelum upacara penobatan, Ketua Adat Istana Tana Detu Kepu Tema Kela (Ketua Adat Desa Detubinga), Benediktus Wae, didampingi istri, menerima kedatangan Gubernur NTT dan rombongan dengan sapaan dan tata cara adat setempat di depan tangga pintu masuk rumah adat tersebut.
Selanjutnya, ketua adat (Mosalaki) mengenakan pakaian adat kebesaran mosalaki berupa pepa samba lege lesu kepada Gubernur Lebu Raya dan Wabup Sikka, dr. Wera Damianus, M.M.
Usai dikenakan pakaian kebesaran, Gubernur Lebu Raya dihantar masuk ke dalam rumah besar/adat tempat dilaksanakannya upacara penobatan tersebut.
Usai penobatan, Gubernur Lebu Raya disuguhi sirih pinang dan moke sebagai tanda resminya upacara penobatan tersebut.
Ketua Adat Desa Detubinga, Benediktus Wae, kepada Pos Kupang di Nuaria, Sabtu (21/7/2012) siang, mengatakan, penobatan terhadap Gubernur Lebu Raya memiliki makna cukup mendalam secara adat.
Di mana masyarakat adat memberikan sebuah penghargaan sekaligus penghormatan kepada Gubernur Lebu Raya. Pasalnya, Lebu Raya merupakan Gubernur NTT pertama yang menginjakkan kakinya di Desa Detubinga.
Menurutnya, penobatan Gubernur Lebu Raya menjadi Mosalaki Pu'u dengan maksud mengangkat Gubernur Lebu Raya sebagai Pemangku/Raja Penguasa Istana Tana Bu Nuaria. Sebab, dalam penobatan tersebut melekat segala kewenangan dan tanggung jawab sebagai raja/penguasa.
"Seluruh masyarakat adat dalam Desa Detubinga menyepakati untuk menobatkan Pak Gubernur sebagai Mosalaki Pu'u. Penobatan ini memiliki makna mendalam, yang mana Gubernur NTT secara adat setempat telah dinobatkan dan diberi gelar sebagai Pemangku Raja Penguasa Istana Tana Bu Nuaria. Penobatan ini sebagai bentuk penghargaan dan kebanggaan dari masyarakat Desa Detubinga. Kami terharu sekaligus bangga karena Pak Frans Lebu Raya merupakan satu-satunya Gubernur NTT yang menginjakkan kakinya di Desa Detubinga," ujar Benediktus.
"Sejak Provinsi NTT terbentuk, Lebu Raya adalah Gubernur NTT yang pertama kali datang dan melihat Desa Detubinga. Dan, kehadiran Pak Lebu Raya menjawabi kerinduan seluruh masyarakat Desa Detubinga yang mendambakan seorang pemimpin bisa datang dan melihat langsung warganya di Detubinga," tambah Benediktus.
Benediktus juga menjelaskan, seluruh upacara penobatan atau pengukuhan ini dilakukan dengan upacara adat di dalam rumah besar/rumah adat dan disaksikan oleh masyarakat adat Desa Detubinga.
Ketika ditanya kenapa harus di rumah besar, Benediktus menjelaskan, rumah besar/adat atau dalam bahasa daerahnya Soa Ria Tenda Bewa Detu Kepu Tema Kela merupakan rumah besar/ rumah adat yang mengayomi seluruh masyarakat adat dan juga merupakan tempat musyawarah dan tempat pengambilan keputusan serta kegiatan-kegiatan adat yang penting lainnya.
Selain itu tempat untuk membicarakan dan menyelesaikan segala macam persoalan dalam masyarakat adat.
Menurutnya, dengan penobatan ini, Gubernur Lebu Raya telah resmi menjadi pemimpin dan Raja Desa Detubinga, Pemangku Raja Penguasa Istana Tana Bu Nuaria.