Undana

Undana Gelar Lokakarya Penguatan Kurikulum dan Pengawasan Magang Mahasiswa

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Undana dalam meningkatkan standar mutu pendidikan tinggi melalui penerapan kurikulum Outcome

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Universitas Nusa Cendana (Undana) melalui Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP3M) menggelar hari pertama Lokakarya “Penguatan Implementasi Pembelajaran Luar Prodi, Kurikulum, dan Penguatan Kapasitas GPM dan GKM”, Selasa (7/10/2025) di Gedung Rektorat Undana. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG —  Universitas Nusa Cendana (Undana) melalui Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP3M) menggelar hari pertama Lokakarya “Penguatan Implementasi Pembelajaran Luar Prodi, Kurikulum, dan Penguatan Kapasitas GPM dan GKM”, Selasa (7/10/2025) di Gedung Rektorat Undana.

Kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan peran Gugus Pengendali Mutu (GPM) dan Gugus Kendali Mutu (GKM) di tingkat fakultas dan program studi.

Koordinator Pusat Pembelajaran Luar Prodi LP3M, Dr. Yuliana T. Rubak, S.TP., MP, menjelaskan lokakarya ini menekankan pentingnya pemahaman GPM dan GKM terhadap proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar program studi.

“Kami kembali pada tujuan utama GPM dan GKM, yaitu mengevaluasi proses pembelajaran. Harapannya, mereka memahami tahapan pembelajaran agar dapat menilai kualitas pelaksanaan pembelajaran dengan baik,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Undana dalam meningkatkan standar mutu pendidikan tinggi melalui penerapan kurikulum Outcome-Based Education (OBE).

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I.R. Detha, M.Si, dalam sambutannya menegaskan pentingnya penyesuaian terhadap regulasi nasional yang mendukung implementasi OBE sebagai jembatan antara dunia akademik dan dunia kerja.

“Implementasi OBE ini sudah harus diterapkan. Kurikulum OBE adalah penghubung antara perguruan tinggi dengan dunia kerja agar kebutuhan industri dapat dijawab oleh kampus,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa penerapan OBE bukanlah beban tambahan bagi dosen dan pengelola program studi, melainkan bagian dari penyempurnaan kurikulum.

Baca juga: Tim Pengabdian Undana Terapkan Model SMP di SDN Oiklani TTS

“Kita jangan melihatnya sebagai tambahan pekerjaan, tetapi sebagai upaya mematangkan kurikulum agar penerapannya lebih terukur dan berdampak,” pesannya.

Sementara itu, Koordinator Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran LP3M, Dr. Yetursance Y. Manafe, ST., MT, menjelaskan bahwa fokus utama implementasi OBE di Undana saat ini adalah pada kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), khususnya magang berdampak.

“Penerapan OBE harus menjawab kegiatan magang. Fokusnya adalah bagaimana mengukur capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kuliah, dan memastikan hasilnya sesuai dengan capaian kurikulum,” jelasnya.

Pada hari pertama lokakarya, peserta mendapat dua materi utama. Materi pertama disampaikan oleh Dr. Zaroh Irayani, S.Si., M.Si dari LPMPP Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dengan topik “Penetapan Mata Kuliah Konversi (MBKM/Magang Berdampak)”, yang membahas prinsip dasar, kriteria, dan mekanisme penilaian pembelajaran luar prodi.

Sesi berikutnya dibawakan oleh Dr. Budi Legowo, M.Si. dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan tema “Evaluasi Ketercapaian CPL pada Mata Kuliah Rekognisi”. Kegiatan ditutup dengan diskusi interaktif, di mana para peserta berbagi pengalaman dan strategi implementasi di program studi masing-masing.

Kepala LP3M Undana, Dr. Ir. Jacob M. Ratu, M.Kes, menegaskan kegiatan ini diharapkan menghasilkan dokumen evaluasi ketercapaian CPL di setiap program studi.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved