Wisata NTT
Wisata NTT, Tawamn Wisata Alam Manipo, Berawal Dari Rusa yang Disembunyikan Suami-Istri
TWA Menipo bisa jadi alternatif saat liburan tiba. Hamparan hutan bakau menjadi daya tarik, di samping rusa khas pulau Timor
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Dia juga menyentil tarif bayar perahu motor menuju kawasan rusa yang kesannya mahal. Menurutnya, bila tarif masuknya tidak diterapkan berdasarkan kebutuhan wisatawan, maka akan berdampak pada minimnya pengunjung.
Baca juga: Cegah Virus Rabies, Dinas Peternakan Kabupaten Kupang Vaksin 12 Ribu Ekor Anjing
"Tidak ada toilet dan fasilitas pendukung lainnya, tapi tarif bayar jasa perahu mahal sekali. Ini kan aneh," ujar warga Kota Kupang beberapa waktu lalu.
Sejarah TWA Menipo
Tetua adat Desa Enoraen Kornelis Nati menuturkan Menipo memiliki sebutan asli Menifon yang merupakan pasangan leluhur di Desa Enoraen. Meni adalah pria, sedangkan Fon adalah perempuan. Namun berjalannya waktu, sebutan Menifon berubah menjadi Menipo agar mudah dipahami dan diingat oleh wisatawan.
"Sebutan sebenarnya, itu Menifon karena keduanya merupakan lelulur kami di Desa Enoraen tapi belakangan ini sudah berubah menjadi Menipo," tutur pria berperawakan orang Timor ini.
Pria berusia 54 tahun itu menceritakan, Meni dan Fon dikenal sebagai pasangan yang sangat menyayangi rusa. Keduanya berhasil memelihara sejumlah rusa hingga jinak dengan keluarganya.
Berjalannya waktu, rusa peliharaan Meni dan Fon ditangkap lalu dibunuh oleh warga setempat untuk dikonsumsi. Namun, tanpa sepengetahuan Meni dan Fon. Hal itu membuat Meni marah, lantas dia langsung berupaya menyelamatkan dua pasang rusa ke kawasan hutan yang kini disebut kawasan hutan Menipo.
"Sehingga upaya Meni menyelamatkan dua pasang rusa ke seberang pantai, akhirnya berhasil selamat dari perburuan warga di zaman dulu hingga berkembang biak sampai saat ini," ceritanya.
Kornelis mengisahkan, sebagai wujud pemujaan terhadap Meni dan Fon, maka setiap memasuki hari raya Natal, warga setempat menggelar ritual adat bersama dan meminta izin agar menangkap bisa rusa.
"Jadi setiap tahun pas hari Natal, kami wajib ritual bersama. Sesudah itu baru kami bisa pergi berburu rusa, tapi cukup dua ekor saja. Hasil buruannya kami akan bakar dan makan bersama," katanya. *
Baca artikel lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
| Wisata NTT, Jelajah Taman Wisata Alam Pulau Rusa di Alor NTT, Tempat Habitat Rusa Timor |
|
|---|
| Wisata NTT, Mengenal Tinju Adat Etu di Nagekeo NTT, Adu Nyali Pria Petarung di Nagekeo |
|
|---|
| Wisata NTT, Bukit Wodowata dan Pantai Mauwelu di Nagekeo,Pemandangan Bak Pulau Padar Labuan Bajo |
|
|---|
| Wisata NTT, Pesona Pesisir Selatan Flores di Puncak Bukit Wodowata Nagekeo NTT |
|
|---|
| Wisata NTT, Pesona Kampung Adat Nunungongo di Nagekeo NTT, Asyiknya Wisatawan Bisa Menginap |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Taman-Wisata-alam-Pulau-Manipo-di-Kecamaran-Amarasi-Timur-Kabupaten-Kupang-NTT.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.