Flores Timur Terkini
Hari Guru dan Suara Hentikan Kriminalisasi dari Lokasi Pengungsian Flotim NTT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kapolri terkait penyelesaian damai
Ringkasan Berita:
- Perayaan Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI tampak meriah di sekolah pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
- Upacara bendera melibatkan guru, siswa, para kepala desa, camat dari Kecamatan Titehena, Wulanggitang, dan Ile Bura
- Dari pengungsian bencana, terdengar harapan menghentikan kriminalisasi terhadap guru yang mendidik generasi bangsa
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Perayaan Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI tampak meriah di sekolah pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 25 November 2025.
Upacara bendera melibatkan guru, siswa, para kepala desa, camat dari Kecamatan Titehena, Wulanggitang, dan Ile Bura berlangsung secara terpusat di Desa Konga, Kecamatan Titehena.
Siswa dan siswi penyintas erupsi dari SD Inpres Wolorona menyanyikan lagu Indonesia Raya, himne guru, dan himne PGRI diiringi musik angklung. Mereka juga mengenang jasa guru seantero negeri yang berpulang ke sang khalik.
Dari pengungsian bencana, terdengar harapan menghentikan kriminalisasi terhadap guru yang mendidik generasi bangsa namun justru dijerat dengan pidana penjara bahkan pemecatan.
Peristiwa kriminalisasi guru di berbagai daerah menjadi perhatian bagi dunia pendidikan tanah air, bahwa kekerasan memang tak dibenarkan, namun di sisi lain adab dan moral murid perlu mendapat pembinaan secara wajar, tanpa harus berakhir dengan pidana penjara.
Baca juga: 30 Ucapan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-80, Berkesan Cocok Untuk Caption Medsos
Camat Titehena, Emanuel Corebima selaku inspektur upacara menyerukan perlindungan guru dari kriminalisasi. Dia juga mengapresiasi guru yang setia mendidik siswa di pengungsian Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Ada sebagian guru yang mengalami tekanan material, sosial, mental, dan berhadapan dengan aparat penegak hukum. Kondisi seperti ini harus diakhiri. Guru harus tampil percaya diri dan berwibawa di hadapan para murid," katanya.
Emanuel menuturkan, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kapolri terkait penyelesaian damai atau restorative justice (RJ) bagi guru yang bermasalah dengan murid.
Sebagai agen peradaban, guru mengemban tugas profetik mencerdaskan, membangun nalar kritis, hati yang jernih, dan akhlak mulia.
Ia mengharapkan agar masyarakat jangan hanya menilai kinerja dan menghakimi guru dari angka-angka. Sejatinya, tanggung jawab pendidikan yang utama adalah orangtua dan keluarga.
Baca juga: Guru di Talibura-Sikka Jalan Sehat Peringati Hari Guru
"Berilah kesempatan para guru membantu mendidik anak-anak dengan cara terbaik, perbaiki komunikasi, kerja sama, dan saling menghargai," harapnya.
Emanuel mengajak guru untuk meluruskan niat, memperkuat motivasi, dan meneguhkan jati diri.
Pantauan wartawan, Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI tingkat gugus Hunian Sementara (Huntara) dimeriahkan dengan nyanyian siswa SDI Wolorona, diiringi musik angklung, gitar, dan gendang. (Cbl)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/upacara-bendera-memperingati-Hari-Guru-Nasional.jpg)