Rumah Kos Diduga Jadi Tempat Mesum, Tim Gabungan Gelar Razia di Kota Maumere

Ringkasan Berita:

• Tim Gabungan yang terdiri dari Satpol-PP, Damkar dan TNI/Polri memeriksa identitas pengunjung di setiap penginapan yang didatangi saat operasi.
• Tujuan operasi yang dilakukan Tim Gabungan ini ialah untuk menekan penyalahgunaan fungsi rumah kos dan indekos yang diduga menjadi tempat kumpul kebo bagi pasangan tidak sah.
• Operasi sengaja digelar pada akhir pekan karena berdasarkan informasi yang diterima menunjukkan adanya rumah kos yang disewakan kepada pasangan tidak sah

Laporan Reporter,Arnold Welianto

POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Tim Gabungan operasi penertiban rumah kos dan indekos di wilayah Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (22/11/2025) malam. 

Tim Gabungan yang terdiri dari Satpol-PP, Damkar dan TNI/Polri tersebut memeriksa identitas pengunjung di setiap penginapan yang didatangi saat operasi. Namun dari operasi tersebut tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan.

Kepala Seksi Pengawasan, Penyuluhan dan Pembinaan Budang Penegakkan Perundang-undangan Daerah Sat Pol PP dan Damkar Sikka, Yosef Nong mengatakan dengan adanya operasi gabung tersebut, pemilik penginapan bisa membenahi manajemennya sehingga tidak bekerja sama dengan pelaku prostitusi online.

"Sasaran operasi malam ini ke hotel dan penginapan karena ada keluhan warga karena sudah ada pengeluhan warga dan sudah ada teguran dari lurah, sehingga dengan kejadian yang viral kemarin itu, beberapa penginapan sudah mulai benahi manajemennya, jangan sampai mereka masih bekerja sama dengan pelaku prostitusi online, " Ujarnya.

Tujuan operasi yang dilakukan Tim Gabungan ini ialah untuk menekan penyalahgunaan fungsi rumah kos dan indekos yang diduga menjadi tempat kumpul kebo bagi pasangan tidak sah.

Operasi sengaja digelar pada akhir pekan karena berdasarkan informasi yang diterima menunjukkan adanya rumah kos yang disewakan kepada pasangan tidak sah pada hari Sabtu atau Minggu.

Baca juga: Viral NTT, Satpol PP dan Damkar Sikka Amankan 10 PSK, Ada Siswi SMA

Tak hanya itu, Operasi Gabungan ini juga dilakukan karena maraknya prostitusi online yang meresahkan warga di Kabupaten Sikka serta memastikan keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026. 

Dilaksanakannya operasi penertiban ini juga, dapat mencegah dan menekan kegiatan prostitusi terselubung dan tindak kejahatan di Kota Maumere.

Amankan 10 PSK

Satpol PP dan Damkar Sikka mengamankan 10 perempuan di sebuah hotel dan juga kos-koson di Kelurahan Kota Uneng Maumere.

Kepala Seksi Pengawasan, Pembinaan dan Penyuluhan Kantor Satpol PP dan Damkar Sikka, Yosef Nong, Rabu (19/11/2025) menjelaskan dari 10 orang yang diamankan empat diantaranya diamankan di sebuah hotel dan enam orang lainnya dari dua kos-kosan di Kelurahan Kota Uneng.

Operasi yang digelar Satpol PP dan Damkar Sikka ini menyasar sejumlah lokasi.

Namun hanya dua lokasi yang ditemukan 10 perempuan tersebut

“Operasi ini menyasar sejumlah lokasi, namun hanya dua titik yang ditemukan para perempuan tersebut,” jelas Yosef Nong.

Yosef Nong menjelaskan ke-10 perempuan yang diamankan itu terdiri dari wajah lama yang pernah diciduk sebelumnya dan ada juga wajah baru.

Bahkan yang paling mengejutkan ada anak dibawah umur yang berstatus sebagai seorang pelajar.

“Ada orang lama yang kita pernah tangkap dua kali dan ada yang orang baru. Satu orang teridentifikasi sebagai pelajar SMA di salah satu sekolah yang ada di Kota Maumere,” tuturnya.

Setelah dibawa ke Kantor Satpol PP, lanjutnya 10 perempuan itu menjalani pemeriksaan darah dan urin.

Menurutnya hasil pemeriksaan laboratorium terhadap tujuh orang menunjukkan temuan yang mengkhawatirkan yakni satu orang pelajar SMA positif hamil, satu orang positif terinfeksi HIV dan lima diantaranya terinfeksi sifilis.

Menurut sumber, disebutkan tarif anak sma tersebut kadang bervariasi dari Rp 50.000 hingga Rp 300.000.

Sementara rata-rata tarif yang dipasang PSK berkisar Rp 200.000 - Rp 300.000 bahkan mencapai nominal Rp 700.000. (Awk/yen)