Sumba Timur Terkini

Respons Antrean BBM, Pemkab Sumba Timur Rencana Batasi Kendaraan Pelat Luar

Wakil Bupati Sumba Timur Yonathan Hani merespons antrean panjang BBM di sejumlah SPBU di Waingapu. 

POS-KUPANG.COM/PAULUS IRFAN BUDIMAN
BATASI - Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani mengatakan, pemerintah daerah berencana untuk melakukan pembatasan pengisian BBM bagi kendaraan pelat luar daerah. Hal itu disampaikannya kepada POS-KUPANG.COM pada Kamis (20/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Wakil Bupati Sumba Timur Yonathan Hani merespons antrean panjang BBM di sejumlah SPBU di Waingapu
  • Ke depan dimungkinkan untuk melakukan pembatasan pembelian BBM bagi kendaraan berpelat luar daerah
  • Untuk mengurangi antrean, pemerintah katanya juga telah mendorong pemilik SPBU Kambaniru yang terbakar pada 5 Oktober lalu untuk segera melakukan perbaikan

 

 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman

POS-KUPANG.COM, WAINGAPUWakil Bupati Sumba Timur Yonathan Hani merespons antrean panjang BBM di sejumlah SPBU di Waingapu

Ia menyampaikan ke depan dimungkinkan untuk melakukan pembatasan pembelian BBM bagi kendaraan berpelat luar daerah.

Ia mengatakan, banyaknya kendaraan berpelat luar daerah ikut memengaruhi ketersediaan kuota BBM.

“Ke depan kita akan koordinasi dengan Samsat untuk mulai membatasi kendaraan dengan pelat luar,” katanya saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis (20/11/2025).

“Persoalannya adalah kuota BBM itu ditentukan dari jumlah kendaraan yang terdaftar di Samsat. Banyaknya pelat luar yang tidak terdaftar itu mempengaruhi kuota,” jelasnya.

Untuk mengurangi antrean, pemerintah katanya juga telah mendorong pemilik SPBU Kambaniru yang terbakar pada 5 Oktober lalu untuk segera melakukan perbaikan.

“Saya dengar pemiliknya akan memperbaiki secepat mungkin. Mudah-mudahan dapat izin dari Pertamina dalam waktu dekat karena itu harus rombak total," ujarnya.

Sopir Mengeluh

Hendrik Pekambani mengeluhkan kondisi antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Waingapu, Sumba Timur.

Kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (18/11/2025) ia mengatakan, akibat kondisi tersebut dalam seminggu ia menghabiskan tiga hari untuk mengantre BBM jenis solar, dan tiga hari untuk bekerja.

Hendrik bercerita, dua bulan terakhir antrean semakin panjang. Ia menduga setelah SPBU Kambaniru terbakar akibat percikan api pada 5 Oktober lalu.

“Mohon situasi ini dibuat normal kembali. Secepatnya. Kita masyarakat butuh pelayanan cepat,” kata Hendrik saat ditemui sedang mengantre di SPBU Kilo 2, Kelurahan Hambala.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved