Breaking News

Belu Terkini

Warga Binaan Lapas Atambua Antusias Ikuti Program Belajar Nonformal

Kolaborasi Lapas Atambua dengan PKBM Deflobamorata sebagai bukti pembinaan WBP adalah tanggung jawab bersama.

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
PEMBELAJARAN NON FORMAL - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Atambua terus belajar dan memperbaiki diri dengan mengikuti program pembelajaran nonformal hasil kerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Deflobamorata Atambua, Senin (3/11/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Atambua terus belajar dan memperbaiki diri dengan mengikuti program pembelajaran nonformal hasil kerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Deflobamorata Atambua, Senin (3/11/2025). 

Kegiatan berlangsung di media center Lapas dan mencakup dua materi utama, yakni Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) serta pengenalan dasar huruf dan angka.

Tutor Intan membuka sesi pertama dengan materi PKN yang membahas nilai-nilai kebangsaan, hak dan kewajiban warga negara, serta pentingnya etika dan kepatuhan terhadap hukum. 

“Kesadaran berbangsa dan bernegara dibutuhkan sebagai bekal reintegrasi sosial agar WBP menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki karakter bangsa yang kuat,” jelasnya.

Sesi berikutnya diisi dengan pembelajaran keaksaraan dasar oleh Tutor Desi. Ia menggunakan papan peraga suku kata untuk membantu WBP mengenal dan mengingat huruf. 

Baca juga: Tutup Pesta Pangan Lokal, Kadis Pariwisata Belu Ajak Masyarakat Terus Cintai Pangan Daerah

“Kemampuan membaca dan menulis sangat penting agar mereka bisa mengakses informasi, mengikuti pelatihan keterampilan, dan mempersiapkan diri untuk berwirausaha,” ungkap Desi.

Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menegaskan pendidikan nonformal merupakan bagian dari program rehabilitasi dan pembinaan. 

“Kami memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi WBP untuk belajar, mulai dari yang belum bisa membaca dan menulis hingga menempuh pendidikan kesetaraan. Harapannya, mereka menjadi pribadi yang berguna bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa,” ujarnya.

Salah satu WBP, Daud, mengaku bersyukur atas kesempatan tersebut. “Pendidikan ini bukan sekadar mengisi waktu, tapi harapan besar untuk memperbaiki diri. Kami ingin membuktikan bahwa kesempatan kedua ini tidak akan kami sia-siakan,” katanya.

Kolaborasi Lapas Atambua dengan PKBM Deflobamorata sebagai bukti pembinaan WBP adalah tanggung jawab bersama.

Melalui pendidikan, mereka diberi ruang untuk kembali menjadi bagian utuh dari masyarakat. (gus) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved