Ende Terkini

Kisah Pilu Azri Dewi: Rumahnya Ludes Terbakar, Bertahan Hidup Jualan Kue Demi Anaknya

Beberapa sisa peralatan rumah yang juga ikut terbakar masih tergelatak di lantai bekas rumah yang kini rata dengan tanah.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
KORBAN KEBAKARAN - Azri Dewi saat kembali ke rumahnya di Jalan Nangka, RT 029/RW.010, Kelurahan Kelimutu, Kecamatan Ende Tengah, Kabupaten Ende, Jumat (10/10/2025) siang yang ludes terbakar pada bulan Februari 2025 lalu. 

Sayangnya, harapan Azri untuk mendapat bantuan rumah harus pupus karena Dinas PUPR setempat mengatakan bantuan perumahan diprioritaskan untuk korban bencana alam, bukan korban kebakaran. 


Tinggal di Kos-Kosan Sambil Jualan Kue

Satu-satunya rumah yang menjadi tempat berlindung dia dan anaknya kini sudah rata dengan tanah. 

Meski harta benda ludes dilahap si jago merah, tersisa baju di badan, Azri nekat tinggal di kos-kosan yang letaknya tidak jauh dari rumahnya dengan biaya Rp 600 ribu/bulan dan mengandalkan usaha jualan kue untuk sewa kos dan biaya kebutuhan sehari-hari. 

"Setelah kejadian itu saya tinggal di kos, tapi sekarang saya tunggak dua bulan, tapi syukurnya yang punya kos baik tapi saya malu, di kos saya dengan anak yang masih SD umur 10 tahun, saya jualan kue saja, untuk bayar kos dengan makan minum sehari-hari kami," tutur Azri dengan nada tersendat seolah menahan air mata yang nyaris jatuh di kedua pipinya. 

Meski sangat kesulitan, tidak ada pilihan lain bagi Azri Dewi untuk tetap tinggal di kos-kosan itu sambil terus berjualan kue yang penghasilannya juga tidak menentu di depan Alfamart di Jalan Melati, Kota Ende. 

Modal awal berjualan kue pun terbilang nekat, karena modal itu didapatkan dari hasil pinjaman sebesar Rp 3 juta di salah satu koperasi. 

"Saya takut karena sudah dua bulan tidak bayar kos, saya juga pikir saya mau tinggal dimana kalau sampai saya di usir, jadi saya mengeluh sama kakak ini, orang tua sudah tua semua tinggal di kampung, kakak adik sudah kerja masing-masing, saya sudah janda 10 lebih," tutur Azri Dewi sambil menatap Ketua RT 029 yang Ia panggil Kakak. 

Untuk makan saja susah, ditambah lagi dengan beban sewa kontrakan dan kebutuhan sehari-hari sehingga Azri kebingungan harus berbuat apa kedepannya agar Ia dan anaknya bisa memiliki rumah sederhana hanya untuk jadi tempat berlindung. 

"Saya belum ada rencana apa-apa, buat makan saja susah. Saya pingin pulang ke rumah, tapi saya tidak bisa apa-apa, saya harap mungkin ada orang yang mau bantu saya buatkan rumah, cukup satu kamar juga tidak apa-apa, hanya untuk tempat berlindung saya dengan anak di lahan di rumah yang sudah terbakar itu, itukan tanah milik orang tua," harap Azri Dewi. (bet)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved