Sumba Timur Terkini
Polisi Masih Selidiki Penyebab Terbakarnya Sumba Paradise
Selain membakar bungalo, tiga vila besar di area resor juga ikut dilahap api. Sejumlah fasilitas utama lainnya juga hangus.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Budiman
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Kepolisian Sektor Pandawai, Polres Sumba Timur masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran besar di Sumba Paradise Beach Resort pada Sabtu (4/10/2025).
Hal tersebut disampaikan Kapolsek Pandawai Iptu Frensen Edwin Bengkiuk kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (8/10/2025). Ia mengatakan, saat ini polisi terus melakukan penyelidikan lanjutan terkait peristiwa itu.
“Sekarang masih penyelidikan,” katanya singkat melalui media perpesanan.
Diketahui, peristiwa yang terjadi di Jalan Waingapu-Melolo No. KM 34, Palakahembi, Pandawai itu menghanguskan sebanyak 31 bungalo. Seluruh isi di 31 bungalo ludes terbakar hingga hanya menyisakan puing-puing.
Selain membakar bungalo, tiga vila besar di area resor juga ikut dilahap api. Sejumlah fasilitas utama lainnya juga hangus.
Baca juga: BREAKING NEWS : Sumba Paradise Beach Resort Terbakar, 31 Bungalo Hangus
Di antaranya ruangan bar, restoran, tempat fitness, spa, laundry, bartender, bengkel dan ruangan back office ikut terbakar. Satu unit motor listrik dan dua unit jet ski yang terparkir di sana juga terbakar.
Bungalo yang sebelumnya mewah dengan beratap jerami kini tampak rata dengan tanah. Tiang-tiang kayu penopang bangunan berubah menjadi bara api.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kebakaran terjadi sekitar pukul 13.20 Wita dan berlangsung selama beberapa jam sebelum mobil water canon milik Polres Sumba Timur tiba di sana.
Peristiwa itu diduga dipicu percikan api dari sekitaran pepohonan lontar (tuak) di balik pagar resor tersebut.
Percikan api kemudian dengan cepat merambat hingga menghanguskan 31 bungalo yang beratapkan jerami dan sejumlah bangunan lain di area resor.
Dugaan tersebut disampaikan Vino, salah satu karyawan resor kepada POS-KUPANG.COM.
“Api mulai dari situ (menunjuk) yang ada pohon tuak,” katanya pada Sabtu (4/10/2025).
“Kita lihat tadi ada menyala (api) di situ,” lanjut Vino yang telah bekerja selama 2 tahun.
Percikan tersebut kemudian terhembus angin kencang dan dengan cepat menyambar salah satu atap bangunan yang terbuat dari jerami.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.