Ende Terkini
Bupati Ende Yosef Badeoda Akui Salah Kelola Keuangan, Ini Dampaknya
Kondisi keuangan Kabupaten Ende saat ini sedang mengalami defisit yang begitu besar. Kondisi ini akibat kesalahan pengelolaan keuangan
Padahal, pada apel Senin (6/10/2025) pagi, orang nomor satu di Kabupaten Ende itu menyatakan akan melakukan evaluasi ulang terhadap rencana pengangkatan tenaga PPPK tersebut akibat kendala anggaran yang saat ini tengah dihadapi Pemerintah Kabupaten Ende.
Dihadapan ratusan ASN di Kabupaten Ende pada apel tersebut, Bupati Yosef Badeoda mengaku khawatir terhadap beban keuangan daerah yang dinilai terlalu tinggi untuk menanggung gaji seluruh tenaga PPPK tersebut.

"Kita lagi hitung-hitung juga ini, kita mau angkat mereka atau tunda, karena beban tahun depan terlalu banyak. Jangan-jangan kita tidak bisa bayar mereka," ujar Bupati Badeoda usai memimpin apel di Kantor Bupati Ende, Senin (6/10) pagi. Namun, pernyataan Bupati Yosef Badeoda kembali diubah pada malam harinya saat menggelar konferensi pers di rumah jabatan bupati.
"Beban kita tidak ada masalah dengan PPPK, pemerintah sudah siap untuk menerima tanggung jawab besar ini untuk bisa membantu mereka juga sebagai bagian dari pemerintah. Kita nanti akan minta mereka untuk siap bantu pemerintah juga cari uang untuk tingkatkan PAD. Kita akan tempatkan mereka itu sebagai bagian dari Satgas PAD. Kami akan menerima mereka dan memberi mereka SK dalam minggu ini juga untuk bisa diterima dan menjadi bagian dari pegawai Kabupaten Ende," tegas Bupati Yosef Badeoda, Senin malam.
*Dana Transfer Dikurangi
Bupati Yosef Badeoda juga membeberkan kondisi keuangan daerah berupa transfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah pada tahun 2026 nanti akan berkurang.
Untuk Kabupaten Ende, dana transfer pemerintah pusat bakal berkurang sekitar Rp 160 miliar di antaranya di Dinas P dan K dari total Rp 71 miliar hanya akan mendapatkan dana transfer sebesar Rp 5 miliar.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Ende juga akan mengalami kekurangan dana transfer dari pemerintah pusat yakni hanya sekitar Rp 9 miliar. Sedangkan Dinas PUPR tidak mendapatkan anggaran apapun atau nol rupiah.
"Jadi total semua itu Rp 172 miliar, itu efisiensi yang dipotong langsung oleh pemerintah pusat. Kenapa Ende berkurang banyak di Dinas P dan K karena Ende dianggap bukan lagi daerah 3 T, SPM nya sudah tinggi, sudah melampaui dan tidak ada lagi perlu bantuan. Ada kemajuan cukup baik di sektor pendidikan dan kesehatan, itu sangat bagus sehingga kita dianggap bukan lagi daerah tertingal," kata Bupati Bupati Yosef Badeoda.
Dari total dana transfer pemerintah pusat ke Pemerintah Kabupaten Ende yang sebelumnya mencapai Rp 1,2 triliun lebih, kini pemerintah hanya akan mendapatkan dana transfer sebesar Rp 981 miliar.

Dijelaskan Bupati Yosef Badeoda, Pemerintah Kabupaten Ende telah menyiapkan anggaran beban wajib sebesar Rp 71 miliar khusus untuk beban tenaga PPPK formasi tahun 2025 berjumlah 1800 an orang.
"Jadi kalau kita tambah lagi 1300 maka total beban kita menjadi Rp 165 miliar untuk tahun depan, sementara kita punya DAU setelah dikurangi belanja pegawai itu tinggal Rp 29 miliar. Jadi untuk membayar beban itu, kita berharap dari DBH dan PAD. Jadi PAD kita harus paling kurang itu Rp 150 miliar, kalau tidak kita akan defisit," jelas Bupati Yosef Badeoda. (bet)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Ende Alami Defisit Anggaran, Bupati Akui Salah Kelola Keuangan |
![]() |
---|
Keuangan Daerah Tak Stabil, Bupati Ende Ancam Pecat ASN yang Malas Masuk Kantor |
![]() |
---|
Defisit Anggaran Capai Miliaran Rupiah, Bupati Ende Sebut Akibat Salah Kelola Keuangan |
![]() |
---|
Kendala Anggaran, 847 Tenaga PPPK di Ende Terancam Gagal Terima SK Pengangkatan |
![]() |
---|
Tarif Retribusi PPI di NTT Naik, Nelayan di Ende Bingung karena TPI Belum Ada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.