Sumba Timur Terkini

Dubes Vatikan Mgr Piero Pioppo Resmikan Gereja MBSM Kambajawa  

Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo memimpin perayaan misa peresmian dan dedikasi gereja baru

POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN
FOTO BERSAMA - Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo berfoto bersama Uskup Weetebula, para imam konselebran dan sejumlah pimpin daerah pada Selasa (7/10/2025). 

Laporan Reporter PO-SKUPANG.COM, Irfan Budiman

PO-SKUPANG.COM, WAINGAPU - Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo memimpin perayaan misa peresmian dan dedikasi gereja baru dan altar Paroki Maria Bunda Selalu Menolong (MBSM) Kambajawa, pada Selasa (7/10/2025).

Dalam perayaan ini, Mgr. Piero Pioppo didampingi Uskup Keuskupan Weetebula, Mgr. Edmund Woga, CSsR, Pastor Paroki Kambajawa, RD. Jack Lodo Mema dan puluhan imam konselebran.

Sebelum misa dimulai, dilakukan upacara penyambutan Duta Vatikan dan Uskup.  Acara itu dibuka dengan ritual Panggara Taungu, dilanjutkan pengalungan dan disambut tarian khas Sumba Timur dari Sanggar Ori Angu.

Misa ini dihadiri ribuan umat Katolik dan non Katolik. Mereka datang dari berbagai wilayah di Pulau Sumba.  Mereka memenuhi gereja yang berkapasitas sekitar 1.500 orang itu termasuk di area kiri dan kanan gereja. Mereka duduk di bawah tenda-tenda yang telah disiapkan panitia.

Turut hadir dalam misa ini Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, Bupati Sumba Barat Daya Ratu Wulla, pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumba Timur, para donatur, para pendeta GKS dan sejumlah pejabat lainnya.

Dubes Piero Pioppo memberi pesan agar mencintai gereja Paroki Maria Bunda Selalu Menolong (MBSM) Kambajawa dan menjaganya agar tetap indah dan terbuka bagi semua orang.

“Marilah kita mencintai gereja paroki ini. Menjaganya tetap indah dan terbuka, sehingga kita dan semua yang datang ke sini ini baik Katolik maupun non Katolik dapat selalu mengasihi Allah memberikan penyembahan yang sempurna dan karenanya senantiasa diberkati olehnya,” kata Mgr. Piero Pioppo.

Mgr. Piero Pioppo mengatakan, melalui konsekrasi gereja ini ia merasakan persekutuan mendalam dengan gereja Katolik di Roma. Dan dengan Paus Leo XIV yang senantiasa memberikan berkat khususnya kepada semua umat. 

Di Roma kata Mgr. Piero Pioppo, tepatnya di gereja para iman Sang Penebus di Jalan Merulana terdapat ikon Bunda Maria yang indah, yang senantiasa menolong anak-anaknya dengan mempersembahkan mereka kepada Putra-Nya, Yesus, satu-satunya penyelamat dan penyelamat dunia. Salinan gambar yang sama itu juga lanjutnya, dapat dilihatnya di gereja ini.

“Di sini satu, dua (sambil menunjuk gambar Bunda Maria). Sesungguhnya Bunda Maria menyambut kita di rumah doa yang baru ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa ia selalu siap memberikan dalam Yesus perlindungan penghiburan dan rasa aman, selagi kita masih berziarah di dunia ini dan terancam oleh banyak bahaya,” ungkap Mgr. Piero Pioppo.

Mgr. Piero Pioppo menjelaskan, penghiburan yang sama juga diberikan kepada umatnya seperti yang tertulis dalam bacaan dari kitab Yehezkiel. Bahwa Tuhan akan memberikan berkat dan perlindungan melalui sakramen dan persaudaraan di dalam gereja.

“Air yang mengalir dari bait suci dan menjadi sungai besar adalah gambaran rahmat Tuhan. Yang dari gereja baru ini akan mengalir ke seluruh wilayah Sumba Timur, melalui kuasa sabda Allah yang diwartakan di sini, melalui kekuatan sakramen yang dirayakan di sini dan melalui kasih persaudaraan yang dipelajari dan dipraktikkan di sini,” kata Mgr. Piero Pioppo

Dibangun 2013

Paroki MBSM Kambajawa yang berada di Kelurahan Kambajawa, Kabupaten Sumba Timur, NTT ini merupakan bagian dari Keuskupan Weetebula.

Pembangunan gereja ini sudah dimulai sejak tahun 2013 dan berdiri di atas lahan seluas 2,6 hektar. Pembangunan gereja tersebut menelan anggaran sekitar Rp 23 miliar selama 10 tahun.

Pastor Paroki MBSM Kambajawa, RD. Jack Lodo Mema, dalam laporannya mengatakan, proses pembangunan gereja ini tidaklah mudah. Ia menilai perjalanan panjang selama 10 tahun merupakan sebuah ziarah iman.

“Tercatat bahwa sejak tahun 2015 ada cita-cita luhur untuk menghadirkan rumah yang laik bagi Allah, rumah yang bisa menampung umat yang semakin bertambah dalam jumlah maupun dalam kualitas,” kata RD. Jack Lodo Mema.

Selama proses itu, kata RD. Jack Lodo Mema, harapan selalu hadir. Namun beriringan dengan ketakutan dan kecemasan akan kemampuan pihaknya menyelesaikan pembangunan tersebut.

“Perjalanan 10 tahun ternyata tidak mudah. Ada masa penuh harapan, ada pula ketakutan dan kecemasan, ada tantangan yang melemahkan dan hendak melunturkan asa serta perjuangan mengaburkan hasil,” ungkap RD. Jack Lodo Mema.

Namun, semua ketakutan itu akhirnya sirna. Suka duka, pro dan kontra pun hilang ketika mereka merasakan penyertaan Allah yang nyata hingga akhirnya gereja diresmikan.

“Bagaikan emas yang dimurnikan dalam api, iman umat justru semakin teguh dan berkobar dengan doa, pengorbanan dan kesetiaan. Akhirnya gereja ini berdiri kokoh dan telah diresmikan Yang Mulia Uskup Keuskupan Weetbula Mgr. Edmund Woga, CSsR, dan didedikasikan Yang Mulia dan terkasih Mgr. Piero Pioppo,” ucap RD. Jack Lodo Mema.

Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo saat memimpin misa peresmian dan dedikasi gereja baru dan altar Paroki MBSM Kambajawa di Sumba Timur, NTT pada Selasa (7/10/2025)
Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo saat memimpin misa peresmian dan dedikasi gereja baru dan altar Paroki MBSM Kambajawa di Sumba Timur, NTT pada Selasa (7/10/2025) (POS-KUPANG.COM/IRFAN BUDIMAN)

RD. Jack Lodo Mema mengatakan, selama 10 tahun panitia berjalan, begitu banyak hati yang bersimpati, berempati dan berpartisipasi aktif dalam seluruh proses pembangunan. Ada yang memberi dalam bentuk materi, pikiran, tenaga dan keahlian.

Karena itu, lanjut dia, gereja ini bukan hanya milik umat paroki, melainkan milik semua orang yang berkehendak baik terhadap pembangunan gedung gereja ini. “Semua karena anugerah Tuhan yang luar biasa,” ungkap RD. Jack Lodo Mema.

RD. Jack Lodo Mema merincikan, pembangunan gedung gereja berukuran 37 meter x 56 meter itu memerlukan biaya besar. Sumbangan dan persembahan tulus dari seluruh umat Paroki MBSM sejak proses awal hingga akhir mencapai Rp 2,567 miliar.

Sedangkan uluran tangan para donatur, baik dalam bentuk uang, barang, material bangunan dan jasa transportasi sebesar Rp 20,851 miliar.

Sehingga total dalam proses pembangunan sejak 2015 sebesar Rp 23,418 miliar. Dengan pengeluaran hampir sama yaitu Rp 23,384 miliar. Saldo Rp 34 juta.

“Inilah gambaran dan bukti kerja sama yang baik antara umat paroki dan semua pihak yang berkehendak baik,” tutur RD. Jack Lodo Mema(dim)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved