Sabu Raijua Terkini
Dinkes Sabu Raijua Catat Ada 8 Kasus HIV/AIDS Hingga September 2025
Dikatakan Thobias, pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap penderita HIV/AIDS yaitu dibuatkan grup khusus untuk saling berkoordinasi.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, SEBA — Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sabu Raijua mencatat ada sebanyak 8 kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pada tahun 2025 sejak bulan Januari hingga bulan September.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Sabu Raijua, Thobias Jusuf Messakh, S.KM saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Senin (6/10/2025).
Thobias menyebut, adapun delapan kasus HIV/AIDS itu terjadi pada anak-anak hingga orang tua.
“HIV/AIDS ini tidak hanya pada orang tua tapi ada juga pada anak-anak. Jadi yang tertular itu kebanyakan orang Sabu yang kerja di luar daerah dan saat sudah terjangkit di luar, mereka kembali ke Sabu dan dari situlah virus ini mulai tersebar di sini. Selain itu, ada juga pendatang atau orang baru yang sudah kena di luar dan datang ke Sabu,” ucap Thobias.
Dikatakan Thobias, pengawasan yang dilakukan pemerintah terhadap penderita HIV/AIDS yaitu dibuatkan grup khusus untuk saling berkoordinasi.
Baca juga: Pemkab Sabu Raijua Harapkan Percepatan Implementasi Sekolah Rakyat
“Jadi kami juga ada pengawasan bagi teman-teman kami ini terkait dengan obat-obat yang mereka konsumsi. Dan memang ada yang mengurus terkait hal itu. Kalau obat habis kami komunikasikan ke Provinsi untuk distribusikan obat,” ucap Thobias.
Lebih lanjut, Thobias mengatakan, saat ini Pemerintah juga gencar melakukan sosialisasi yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya siswa/i SMP dan SMA terkait dengan bahaya dari penyakit menular melalui hubungan seks.
“Kita selalu lakukan edukasi di Sekolah mulai dari SMP hingga SMA. Kita lakukan edukasi terkait dengan bagaimana menghindari dari penyakit penyakit yang berhubungan dengan seksual,” tandasnya.
Menurut Thobias, edukasi untuk penggunaan kondom saat berhubungan juga sangat penting agar terhindar dari penyakit menular.
“Kita arahkan juga untuk penggunaan kondom, karena penyakit menular seksual ini bukan hal yang harus ditutupi lagi. Sudah ada korbannya. Jadi untuk yang melakukan hubungan seks harus menggunakan kondom,” ujarnya.
Untuk diketahui, adapun kasus HIV di Sabu Raijua tahun 2023 ditemukan sebanyak 11 kasus dan 3 orang meninggal. Tahun 2024 sebanyak 13 kasus dan 4 orang meninggal. sementara untuk tahun 2025 yang terhitung sejak bulan Januari hingga bulan Septembe sebanyak 8 kasus. (mey)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.