Penemuan Mayat di Nagekeo
Empat Hari Pasca Kematian Vian Ruma, Polres Nagekeo Masih Bungkam
Ia juga menyampaikan permohonan maaf dan mengaku beberapa hari belakangan signal di wilayah Kecamatan Nangaroro sedang tidak baik.
"Ini sangat dalam e, pertanyaannya. Ini mau dijawab salah. Tidak jawab salah, ya, belum mengarah kesitu pak," ujar Iptu Juliardi.
Saat ditanya soal keterlibatan Vian Ruma sebagai salah satu aktivis yang menolak proyek geotermal dan dikaitkan-kaitkan dengan kasus kematiannya, Iptu Juliardi mengatakan pihaknya akan mencoba mendalami isu tersebut.
Baca juga: HMI Cabang Kupang Desak Kapolda NTT Usut Kematian Aktivis Geothermal di Nagekeo
"Nah itu yang kami coba dalami infonya," jawab dia.
Ditanya soal hasil visum, Iptu Juliardi mengatakan hal tersebut sudah dilansir pimpinannya.
"Sebenarnya yang dilansir bapak pimpinan untuk dilakukan autopsi jelas, untuk menjawab pertanyaan," tulis Iptu Juliardi.
Padahal, hingga saat ini, Kapolres Nagekeo, AKBP Rachmat Muchamad Salihi belum memberikan pernyataan apapun kepada TribunFlores.com.
AKBP Rachmat Muchamad Salihi yang baru dikonfirmasi TribunFlores.com, Selasa (9/9/2025) sekitar pukul 09.57 WITA mengarahkan POS-KUPANG.COM untuk mengkonfirmasi langsung kepada Kapolsek Nangaroro, Iptu Juliardi Sinambela.
"Baik bang langsung ke Kapolsek, saya masih di TKP longsor," jawab AKBP Rachmat Muchamad Salihi sekitar pukul 11.58 WITA.
Sementara itu, dr Lita yang memeriksa kondisi korban yang juga dikonfirmasi TribunFlores.com, Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 18.02 WITA, baru menjawab pesan WhatsApp pada Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 10.01 WITA.
"Selamat pagi pak, maaf, saya dokter Lita dari Puskesmas Nangaroro, 2 hari ini sinyal jelek sekali disini, saya mau menyampaikan hasil pemeriksaan sudah saya serahkan ke pihak kepolisian. Bisa langsung ke pihak kepolisian saja," jawab dr Lita. (bet)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.