Belu Terkini
Provinsial SVD Timor: 150 Tahun SVD, Kisah Keberanian, Pengorbanan dan Kasih Allah
Provinsial SVD Timor, Br. Salomon Leki, SVD, menyampaikan refleksi perjalanan panjang misi yang telah ditabur sejak didirikan Santo Arnoldus Janssen.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Dalam perayaan syukur 150 tahun Serikat Sabda Allah (SVD) di seluruh dunia dan 112 tahun karya SVD di Timor, Provinsial SVD Timor, Br. Salomon Leki, SVD, menyampaikan refleksi tentang perjalanan panjang misi yang telah ditabur sejak didirikan Santo Arnoldus Janssen di Belanda. Senin (8/9/2025).
Ia mengajak umat merenungkan satu pertanyaan sederhana, Siapa yang membuat semuanya ini menjadi mungkin? Menurutnya, jawabannya hanya satu: Allah sendiri, yang telah menggerakkan hati Santo Arnoldus Janssen di Belanda 150 tahun lalu. Dari rumah kecil di Steyl, misi SVD menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke tanah Timor.
“Hari ini adalah hari penuh rahmat. Kita tidak sekadar merayakan angka, tetapi sebuah kisah tentang keberanian, pengorbanan, dan kasih Allah yang terus bekerja melalui orang-orang sederhana yang dipakai-Nya,” ujar Br. Salomon.
Ia mengingatkan, kehadiran SVD di Indonesia sejak awal bukan membawa harta duniawi, tetapi Injil, ilmu pengetahuan dan hati yang tulus.
Para misionaris pertama membangun paroki, sekolah, klinik, dan komunitas iman. Mereka berjalan kaki menembus gunung, melintasi lembah, menyusuri sungai, menyeberangi laut dengan perahu, bahkan berkuda, dan tinggal bersama umat di gubuk-gubuk sederhana.
“Mereka tidak hanya mengajar anak-anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga membantu orang tua menanam jagung dan padi. Misi bukan hanya soal memberi, tetapi juga belajar menerima dan berjalan bersama umat kecil,” lanjutnya.
Dari pelayanan sederhana itu, lahirlah banyak generasi baru yakni imam, suster, bruder, guru, dosen, dan tokoh masyarakat yang membawa perubahan nyata.
Br. Salomon juga menyampaikan terima kasih kepada pimpinan SVD di Roma atas bimbingan dan doa yang tak henti menopang karya misi di Timor, juga kepada para provinsial terdahulu yang telah memberi teladan hidup, serta para donatur, mitra, dan sahabat karya yang dengan doa, tenaga, dan dukungan finansial membuat karya misi tetap berjalan.
“Kami sungguh menyadari, tanpa dukungan semua, kami tidak dapat melangkah sejauh ini,” tegasnya.
Ia juga memberi apresiasi kepada para misionaris yang bekerja tanpa pamrih, seringkali tersembunyi dari sorotan publik, namun tetap setia mengabdi dengan doa dan pelayanan.
Merujuk tema besar 150 tahun SVD, bersaksi tentang sang terang dari segala penjuru bagi setiap orang”, Br. Salomon menekankan bahwa setiap anggota SVD dan umat dipanggil untuk menjadi terang di tengah dunia yang terluka.
“Terang lahir dari doa, Ekaristi, dan komunitas yang rukun. Misi berarti bermurah hati, kreatif, kontekstual, dan memanfaatkan potensi lokal agar karya Allah terus hidup. Mari kita jaga kehidupan rohani, karena doa adalah napas hidup kita. Layani dengan hati meski tidak dihargai, tetaplah menjadi terang yang menyalakan, bukan meredupkan,” ungkapnya.
Br. Salomon menekankan pentingnya membangun relasi yang sehat dengan umat, pemerintah, tokoh agama lain, dan alam ciptaan. “Hanya dengan relasi yang baik, karya misi Allah sungguh nyata dan Kerajaan Allah hadir di tengah kita,” tutupnya. (gus)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.