NTT Terkini
Kisah Pilu Dini Lunga Nani PMI Asal Sumba Timur, Ada Tabir Baru yang Mengejutkan
Kasus Dini mulai viral pada 27 Oktober 2025 setelah ia berhasil melarikan diri dari rumah majikan dan pengakuan kekerasannya terekam dalam video
Penulis: Ray Rebon | Editor: Edi Hayong
Ringkasan Berita:
- Kisah Dini Lunga Nani Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sumba Timur membuka tabir baru yang mengejutkan
- Kasus yang awalnya berfokus pada penganiayaan kini beralih menjadi perjuangan hukum atas dugaan manipulasi dokumen
- Perjuangan tim pendamping Dini mencapai titik kritis ketika mereka mulai menelusuri legalitas dokumen Dini
.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perjalanan Dini Lunga Nani (Dini), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sumba Timur, NTT, yang kabur dari majikan di Kuala Lumpur, Malaysia, setelah mengalami kekerasan, membuka tabir baru yang mengejutkan.
Kasus yang awalnya berfokus pada penganiayaan kini beralih menjadi perjuangan hukum atas dugaan manipulasi dokumen oleh pihak perusahaan penempatan, PT. BUS.
Kronologi perjuangan Dini dan tim pendampingnya dikisahkan oleh Rambu Dai Mami dari Sabana Sumba, yang mendampingi keluarga korban sejak kasus ini mencuat pada akhir Oktober 2025.
Kasus Dini mulai viral pada 27 Oktober 2025 setelah ia berhasil melarikan diri dari rumah majikan dan pengakuan kekerasannya terekam dalam video.
Berkat jejaring aktivis dan tekanan media sosial, Dini berhasil dijemput oleh agensi dan dua hari kemudian, 29 Oktober 2025, ia tiba dengan aman di bawah perlindungan KBRI Malaysia.
"Pihak KBRI bahkan menghubungi kami dan menyampaikan majikan Dini mengakui perbuatannya, siap bertanggung jawab, dan akan membayar penuh gaji Dini selama dua tahun kontrak," ujar Rambu Dai Mami dalam keterangannya, Minggu 23 November 2025.
Baca juga: Kabur demi Hidup: Aktivis Sumba Laporkan Dugaan Penyiksaan Brutal terhadap PMI Dini Lunga Nani
Meski demikian, kata Rambu tim pendamping dan keluarga di NTT bertekad melanjutkan proses hukum di Indonesia.
Perjuangan tim pendamping Dini mencapai titik kritis ketika mereka mulai menelusuri legalitas dokumen Dini.
Pada 4 November 2025, saat Rambu Dai Mami mendatangi Disnaker Sumba Timur, ditemukan adanya perbedaan mencolok dalam surat perjanjian.
"Agensi yang ditandatangani di Sumba Timur berbeda dengan agensi (Kiarich) yang kami telusuri tertera di Kuala Lumpur. Situasi sempat memanas di Kantor Disnaker," jelas Rambu.
Kejanggalan ini diperkuat saat tim pendamping dan pengacara tiba di Kupang dan mengunjungi BP3MI pada 14 November 2025.
Pihak BP3MI menyatakan bahwa di dalam sistem, data Dini sudah di-unggah dengan agensi Kiarich sejak dari Sumba Timur.
Baca juga: Ibu Korban PMI Ungkap Kisah Pilu: Dini Disiksa Majikan, Telepon Selalu Diawasi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Rambu-Dai-Mami-dari-Sabana-Sumba.jpg)