Wagub NTT Johni Asadoma Tegaskan Disiplin ASN dan Antisipasi Kesehatan 

Ringkasan Berita:

• Wakil Gubernur NTT Johnny Asadoma memimpin Apel Kesadaran Nasional bagi Aparatur Sipil Negara
• Apel kesadaran bukan kegiatan seremonial, tetapi momentum untuk mengingatkan peran ASN sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat
• Ia juga menjelaskan dipilihnya tanggal 17 sebagai Hari Kesadaran Nasional karena bertepatan dengan hari kelahiran Proklamasi.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur, Johnny Asadoma, memimpin Apel Kesadaran Nasional bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi NTT di halaman Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Senin (17/11/2025).

Apel yang dihadiri 5.415 dari total 5.701 ASN itu turut diikuti para Staf Ahli Gubernur, Asisten Sekda, serta pimpinan perangkat daerah. Sebanyak 286 ASN tidak hadir dengan alasan dinas, cuti, sakit, MPP, serta tanpa keterangan.

Dalam amanatnya, Wagub NTT Johnny Asadoma menegaskan apel kesadaran bukan kegiatan seremonial, tetapi momentum untuk mengingatkan peran ASN sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat, termasuk menginternalisasi nilai-nilai BerAKHLAK.

“Ini momentum kesadaran nasional. Kita diingatkan bahwa kita adalah satu bangsa. Semangat membangun daerah dan bangsa tidak boleh padam,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan dipilihnya tanggal 17 sebagai Hari Kesadaran Nasional karena bertepatan dengan hari kelahiran Proklamasi.

Karena itu, setiap pembacaan Pancasila, Pembukaan UUD 1945 dan Panca Prasetya Korpri harus dimaknai dan diimplementasikan secara bertanggung jawab.

Baca juga: Wagub NTT Dorong Kaum Bapak GMIT Penggerak Kemandirian Pangan dan Keluarga Sehat

Mantan Kapolda NTT itu menekankan apel ini menjadi sarana evaluasi kedisiplinan, sekaligus penguatan moral ASN. “Disiplin kerja harus terus dipelihara. Ini menjadi teladan bagi anak-anak kita dan membangun SDM yang unggul,” tegasnya.

Memasuki musim hujan, ia mengingatkan ASN menjaga kebersihan lingkungan kerja dan rumah untuk mencegah penyakit, termasuk mewaspadai angin kencang dan potensi pohon tumbang.

Purnawirawan Polri ini juga menyoroti meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kota Kupang, terutama di kalangan pelajar. Ia meminta perangkat daerah terkait segera menerbitkan regulasi pencegahan dan penanganan.

“Ini ancaman serius bagi generasi emas kita. Semua harus jadi juru kampanye di keluarga dan lingkungan masing-masing. Pemahaman anak-anak tentang bahaya penyakit ini masih kurang,” katanya.

Johni Asadoma meminta seluruh perangkat daerah menuntaskan administrasi dan pertanggungjawaban keuangan di akhir tahun. Ia menekankan pentingnya penyerapan anggaran bagi pelayanan publik dan pembangunan daerah.

“Jika anggaran tidak terserap, berarti kita tidak berhasil menyusun program dengan baik. Ini jadi perhatian bersama,” kata dia. 

Ia mengajak seluruh pegawai agar menjaga disiplin, integritas, dan semangat dalam menjalankan tugas sebagai ASN. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS