NTT Terkini

Sosok Uskup Mgr Frans Kopong, Anak Petani asal Lamika yang 23 Tahun Memegang Krosier

Sri Paus Leo XIV akan mengumumkan secara resmi uskup baru langsung dari Vatikan, Sabtu (22/11/2025) pukul 12.00 waktu Vatikan

Penulis: Edi Hayong | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
SOSOK- Sosok Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung Pr 

Ringkasan Berita:

 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Umat Katolik Keuskupan Larantuka, Flores Timur khususnya tersentak kaget ketika muncul Surat Keuskupan Larantuka.

Surat dengan Nomor : KL.440/V.I/XI/2025 berperihal pengumuman uskup baru Keuskupan Larantuka.

Sri Paus Leo XIV akan mengumumkan secara resmi uskup baru langsung dari Vatikan, Sabtu (22/11/2025) pukul 12.00 waktu Vatikan atau pukul 19.00 Wita.

Sosok sederhana dan penuh kebapaan ini bakal mengakhiri masa tugasnya memimpin lima Dekenat yang yakni Dekenat Larantuka 1 memiliki 11 paroki, Dekenat Larantuka II (11 paroki), Dekenat Adonara (12 Paroki), Dekenat Lembata I (9 paroki), Dekenat Lembata II (9 paroki).

Selama 23 tahun sang gembala memegang krosier atau tongkat pastoral. Nama lainnya juga paterisa atau tongkat gembala.

Bagi kalangan umat, sosok Sosok Mgr Frans Kopong Kung Pr sangat low profile.

Baca juga: BREAKING NEWS : Sri Paus Leo XIV Siap Umumkan Nama Uskup Larantuka yang Baru

Mgr Fransiskus Kopong Kung lahir di Desa Lamika, Kecamatan Demong Pagong pada 3 Agustus 1950. Jarak dari Larantuka ke Desa Lamika sekitar 20 Kilometer arah barat menuju Kabupaten Sikka.

Mgr Frans Kopong Kung ditahbiskan menjadi imam pada hari Selasa, 29 Juni 1982.

Ia terpilih menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Larantuka pada hari Selasa, 2 Oktober 2001 sedangkan  ditahbiskan menjadi Uskup pada hari Kamis, 10 Januari 2002.

Uskup Larantuka, Darius Nggawa, S.V.D. menjadi Penahbis Utama dengan didampingi oleh Uskup Agung Ende Longinus Da Cunha dan Uskup Jayapura Leo Laba Ladjar, O.F.M.

  • Nama : Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr
  • Tempat/Tanggal Lahir : Lamika, 03 Agustus 1950
  • Tahbisan Imam : 29 Juni 1982
  • Tahbisan Uskup : 10 Januari 2002

Ia mengambil dua moto, yakni "Aku ini hamba Tuhan" (Luk 1:30) dan "Semoga mereka semua bersatu, supaya dunia percaya" (Yoh 17:21).

Seiring dengan diterimanya pengunduran diri Mgr. Darius Nggawa pada 16 Juni 2004, secara otomatis ia meneruskan kepemimpinan di Larantuka.

Uskup Frans menjadi Uskup Pentahbis Pendamping bagi Mgr. Silvester Tung Kiem San sebagai Uskup Denpasar pada 19 Februari 2009.

Baca juga: Profil Keuskupan Larantuka dari Vikariat Apostolik Larantuka Menjadi Keuskupan

Sosok yang tegas dalam prinsip ini menjadi Ketua Komisi Keluarga Konferensi Waligereja Indonesia dalam dua kepengurusan sejak 2012.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved