Editorial Pos Kupang

EDITOR: Perangi Narkoba 

BNN NTT mengungkapkan wilayah Labuan Bajo, Manggarai Barat, mencatat angka tertinggi penggunaan narkotika dan Narkoba

POS-KUPANG.COM/RAY REBON
AMBIL URINE - Tim dari BNN bersama mitra melakukan pemeriksaan sekaligus pengambilan urine beberapa orang di kawasan Karang Dempel (KD), Kelurahan Alak, Kota Kupang. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - BADAN Narkotika Nasional (BNN) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan bahwa wilayah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, mencatat angka tertinggi penggunaan narkotika dan barang berbahaya (narkoba) di Provinsi NTT.

Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP NTT, Kombes Pol Sonny Siregar menjelaskan bahwa daerah-daerah di Pulau Flores menjadi kawasan dengan penyalahgunaan narkoba tertinggi di provinsi ini. Mulai dari Kabupaten Sikka, Ende, Flores Timur dan lainnya.

Namun yang paling tinggi di Labuan Bajo. Selain Flores, ternyata Pulau Sumba juga mencatat angka penyalahgunaan narkoba yang cukup tinggi. 

BNN NTT telah menempatkan personel di Labuan Bajo sebagai langkah awal pengawasan di wilayah barat NTT. Hingga saat ini belum ada BNN Kabupaten (BNNK) di wilayah Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan Pulau Sumba. Kondisi tersebut membuat upaya pemberantasan narkoba belum berjalan optimal.

Fakta ini tentu menjadi catatan penting yang patut ditindaklanjuti oleh pemerintah. Kabupaten Manggarai Barat  merupakan destinasi wisata unggulan di NTT sehingga potensi terjadinya penyalagunaan narkoba di wilayah itu besar.

Begitupun di Pulau Sumba. Wilayahnya cukup luas sehingga kemungkinan terjadinya kasus narkoba selalu ada dan sulit terdeteksi. Karena itu kehadiran BNNK di Kabupaten Mabar dan Pulau Sumba mesti menjadi skala prioritas. 

Labuan Bajo sebagai daerah wisata premium tentu banyak mendatangkan wisatawan lokal, nasional dan internasional. Banyak hal positif yang dibawa wisatawan. Tak ketinggalan sisi negatif seperti penyalagunaan narkoba.

Bahkan beberapa waktu lalu kita ketahui ada masyarakat penjual ikan yang sudah ‘memasarkan’ narkoba di wilayah Manggarai Barat. Hal ini mengidentifikasikan bahwa narkoba mulai dan sudah beredar di Labuan Bajo.

Potensi penyebaran dan penyalagunaan narkoba lainnya bisa saja terjadi di kapal-kapal pesiar yang datang dari luar Indonesia. Boleh jadi kapal-kapal pesiar tersebut lolos dari pemeriksaan otoritas di Labuan Bajo.

Ketika kapal pesiar masuk ke wilayah perairan Labuan Bajo, para wisatawan bergerak bebas dan tak terjangkau. 

Aparat keamanan termasuk petugas bisa mengecek dan memeriksa wisatawan di kapal pesiar jika ada indikasi penyalagunaan narkoba.

Atau mengantisipasi dengan melakukan pemeriksaan pada setiap kapal pesiar dan wisatawan yang masuk  ke wilayah Manggarai Barat. Selain jalur laut, pintu masuk darat dan udara pun menjadi perhatian serius.  

Sosialisasi tentang bahaya narkoba  mesti masif dilakukan di berbagai tempat termasuk di sekolah-sekolah.

Sejak dini, anak-anak mesti mengetahui bahaya penggunaan narkoba sehingga mereka tidak menggunakan bahkan malah menjadi pengedar narkoba.

Orang tua pun hendaknya lebih memperhatikan anak-anaknya, aktivitasnya, pergaulannya sehingga mereka tidak terpapar bahaya narkoba.  

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved