NTT Terkini

500 Liter BBM dari NTT Diduga Diselundupkan ke Timor Leste, Pemerhati Perbatasan: Ada Problem

Bila itu melewati PLBN, kemungkinan ketidaktelitian dari petugas PLBN bisa saja menjadi penyebab barang itu bisa lewat. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
AMANKAN - Satgas Pamtas saat mengamankan WNA penyelundup BBM di Perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Kepolisian Timor Leste menangkap warga negara Indonesia (WNI) yang diduga menyelundupkan 500 liter bahan bakar minyak (BBM) 500 liter dari NTT, Indonesia. 

Pemerhati Perbatasan dari UPN Veteran Yogyakarta, Fauzan, PhD menyebut kejadian itu timbul karena ada persoalan yang terjadi, di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) ataupun wilayah jalur ilegal lainnya. 

Fauzan berharap ada pengecekan lebih lanjut, terlebih pada jalur yang dilalui barang ilegal itu.

Bila itu melewati PLBN, kemungkinan ketidaktelitian dari petugas PLBN bisa saja menjadi penyebab barang itu bisa lewat. 

"Apakah pengecekan secara langsung atau scammer, ataupun surat-suratnya, apakah sesuai dalam list nya. Kalau sampai lolos, diluar pengecekan berarti ada problem. Apakah petugas tidak teliti, tidak mengikuti prosedur, tidak detail," ujarnya, Minggu (26/10/2025).

Baca juga: Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan BBM ke Timor Leste

Faktor lainnya, kata dia, adalah mengenai faktor lainnya yang menyebabkan barang tersebut keluar dr PLBN tanpa prosedur yang ketat. Petugas nakal, menurut dia, masih ada. 

Apalagi, kasus seperti NTT dan Timor Leste memiliki godaan lebih besar. Sebab, nilai Dollar yang tinggi membuat petugas ikut terbawa. 

"BBM jelas, harga pertalite disni Rp 10 ribu, disana 1,9 dollar. Tinggi sekali. Maka tinggi sekali kasus itu," katanya. 

Fauzan menyebut, penyeludupan barang dari Indonesia ke luar negeri tidak saja terjadi di NTT ke Timor Leste. Perbatasan lainnya seperti di Kalimantan dan Papua juga kerap terjadi. 

Bahkan, penyeludupan yang dilakukan itu tidak saja petugas PLBN, terkadang juga aparat keamanan pun terlibat dalam kasus semacam ini. Fauzan menyayangkan jika kejadian dugaan penyeludupan BBM 500 liter dari Indonesia ke Timor Leste itu melalui jalur resmi. 

Permainan antara petugas maupun masyarakat ataupun pengusaha nakal kerap terjadi. Fauzan mendorong agar pengetatan kawasan perbatasan, meski dia mengamini jangkauan petugas yang terbatas karena wilayah yang luas. 

"Kadang di lapangan, tidak bisa dihindari ada permainan. Salam tempel, atau rutin memberi semacam upeti biar aktivitas ilegal itu bisa berjalan. Problemnya adalah perbatasan tidak dipagari," katanya. 

Dia menegaskan, komitmen Pemerintah ataupun petugas keamanan harus dikedepankan. Hanya dengan itu, maka kegiatan ilegal wilayah perbatasan bisa diminimalisir. 

Fauzan berkata, penyeludupan BBM 500 liter dari Indonesia itu harusnya bisa diketahui oleh petugas. Barang itu kelihatan secara fisik. Dia menilai itu agak aneh, apalagi kalau barang itu melewati jalur resmi. 

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved