NTT Terkini 

Dinas Dikbud Ajak Pemda di NTT Sinergi Rencana Jam Belajar Pelajar di Rumah

Ambrosius menyampaikan, pihaknya akan memulai penyusunan aturan dengan berdiskusi dengan para mitra atau pegiat pendidikan di NTT.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
JAM BELAJAR - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) di NTT agar bersinergi mendukung pelaksanaan jam belajar pelajar bersama orang tua di rumah. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) di NTT agar bersinergi mendukung pelaksanaan jam belajar pelajar bersama orang tua di rumah. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Ambrosius Kodo mengatakan, pikiran yang disampaikan Gubernur NTT itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. 

Ia mengatakan, arahan Gubernur NTT, pihaknya akan melakukan dialog dengan para pihak maupun penyusunan aturan untuk mengatur program tersebut. 

"Tapi ini juga tentu butuh dukungan Bupati, Wali Kota yang mengurus SD dan SMP. Sehingga kalau ada sinergi, tentu niat baik bapa Gubernur supaya waktu bisa efektif belajar bisa dilaksanakan bersama," ujarnya, Senin (13/10/2025). 

Ambrosius mengatakan, dukungan dari berbagai pihak sangat penting. Terutama dari satuan pendidikan, lingkungan termasuk orang tua, Pemerintah dan pers. Kolaborasi sangat dibutuhkan agar gagasan ini bisa terlaksana. 

Baca juga: Komisi V DPRD NTT Sambut Baik Wacana Jam Belajar Bagi Pelajar di Rumah

Menurut Ambrosius, program yang ditawarkan Gubernur NTT itu lahir dari berbagai dialog dan pertemuan bersama pihak sekolah, guru maupun pelajar di berbagai tempat di NTT, saat kunjungan kerja. 

"Di beberapa tempat beliau juga sering sampaikan dan mendapat masukkan, tinggal kita rumuskan. Sesungguhnya itu pikiran besar yang harus kita kerjakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan," katanya. 

Baginya peningkatan kualitas pendidikan harus dilihat sebagai sebuah gerakkan bersama. Tanpa kerja sama, maka kualitas pendidikan tentu tidak akan tercapai. 

Ambrosius menyampaikan, pihaknya akan memulai penyusunan aturan dengan berdiskusi dengan para mitra atau pegiat pendidikan di NTT.

Pikiran dari semua orang dibutuhkan agar rumusan kebijakan lebih mengakomodasi kepentingan publik. 

Mantan Kepala BPBD NTT itu menyebut, selain penerapan jam belajar, Pemerintah juga mendorong peningkatan kompetensi guru. Segmen ini perlu mendapat atensi lebih. 

"Hanya dengan guru yang punya kompetensi lebih itu yang bisa melaksanakan KBM yang menggapai konteks pendidikan. Kita kemudian meningkatkan dukungan anggaran," katanya. 

Peningkatan kompetensi yang dia maksud seperti pelatihan, bimbingan teknis dan kegiatan lain yang mendukung kompetensi guru terus diperbaharui. Pemerintah memastikan alokasi anggaran yang cukup untuk hal ini. 

Ambrosius mengajak Kepala Sekolah agar memperhatikan bagian prinsip dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga, semua yang telah dikerjakan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan. 

"Bagi sekolah negeri dan swasta kan Pemerintah sudah memberikan dukungan berupa bantuan operasional satuan pendidikan. Masih ada partisipasi orang tua. Itu semua sumber daya yang bisa dimanfaatkan secara terarah untuk meningkatkan kualitas pendidikan," ujarnya. 

Selain itu, Ambrosius meminta pemanfaatan rapor pendidikan setiap sekolah. Wadah itu menjadi bahan evaluasi agar sekolah bisa melakukan perbaikan dan pembenahan.

"Untuk Ketua OSIS saya mengimbau supaya mengorganisir teman-teman di sekolah untuk hal-hal produktif, misalnya memanfaatkan waktu membaca," katanya. 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, kata dia, juga memiliki program lain untuk pelajar gemar membaca. Program itu diberi nama Genta Belis atau Gerakan Nusa Tenggara Timur Membaca dan Menulis. 

Jika program ini berjalan seiring, dan dilanjutkan dengan program lain yakni jam belajar bersama orang tua di rumah, maka ada harapan agar kualitas pendidikan di NTT menjadi lebih baik.

Kerja sama sekolah dan orang sangat perlu, terkhusus pada perkembangan pelajar. Lingkungan perlu memberi dukungan, setelah waktu belajar di sekolah. 

"Kita butuh dukungan orang tua. Kerja sama sekolah dan orang tua, menjadi kunci. Orang tua mesti mengikuti perkembangan siswa, dan selalu berkomunikasi dengan guru. Demikian juga guru, perkembangan siswa mesti orang tua ketahui," ujarnya. (fan) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved