NTT Terkini
Bank Jatim Resmi Setor Modal Rp 100 Miliar ke Bank NTT untuk Pemenuhan MIM
Hingga semester pertama atau Triwulan II tahun 2025, Bank NTT membukukan laba bersih Rp89,44 miliar, tumbuh 9,82 persen secara year-on-year
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bank Jatim resmi melakukan penyetoran modal Rp 100 miliar ke Bank NTT. Kedua Bank ini telah menjalin skema Kelompok Usaha Bank (KUB).
Modal ini menjadi bagian dari pemenuhan modal inti minimum (MIM)Rp 3 triliun oleh Bank NTT.
MIM itu menjadi syarat Bank daerah ini dikatakan sehat. Adanya tambahan modal ini, maka pejabat dari Bank Jatim bisa menjadi bagian dari pemegang saham di Bank NTT.
"Tanggal 30 September 2025 Bank Jatim telah melakukan pelimpahan Penyertaan Modal kepada Bank NTT sebesar Rp 100.000.000.000," kata Pjs. Vice President Corporate Secretary Bank Jatim Fenty Rischana dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (11/10/2025).
Dalam salinan surat tertanggal 8 Oktober 2025 pada keterbukaan informasi di BEI itu, Bank Jatim turut menjelaskan mengenai dasar penyertaan modal ke Bank NTT. Termasuk didalamnya memuat PJOK.
Baca juga: Bank NTT Cabang Atambua Dukung Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Bagi Masyarakat
Hingga semester pertama atau Triwulan II tahun 2025, Bank NTT membukukan laba bersih Rp89,44 miliar, tumbuh 9,82 persen secara year-on-year (yoy).
Perolehan laba bersih Bank NTT ditopang dari meningkatnya persentase sejumlah pos pendapatan, dibarengi dengan penyusutan beban.
Pendapatan bunga bersih bank itu mengalami pertumbuhan 4,14 persen (yoy) menjadi Rp535,13 miliar.
Pendapatan tersebut diperoleh dari penyusutan beban bunga sebesar 6,41 persen jadi Rp249,79 miliar. Dari sisi intermediasi, realisasi kredit Bank NTT tumbuh 2,18 persen yoy menjadi Rp12,78 triliun.
Kualitas kredit juga terjaga. Ini tercermin dari rasio on-performing loan (NPL) gross di angka 3,47 persen. Sementara NPL nett turun 40 basis poin menjadi 1,12 persen di Juni 2025.
Baca juga: Resmikan Gedung Bank NTT Cabang Pembantu Takari, Bupati Yosef Lede Minta Berikan Pelayanan Terbaik
Adapun dari penghimpunan dana, Bank NTT mencatat dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 1,84 persen (yoy) Rp13,13 triliun.
Rasio dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai Rp7,25 triliun atau setara dengan 55,19 persen dari total DPK.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit dan DPK, total aset Bank NTT ikut naik 1,90 persen (yoy), dari Rp17,24 triliun Juni 2024 menjadi Rp17,57 triliun pada Juni 2025.
Sebelumnya, Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank NTT, Gubernur NTT Melki Laka Lena meyakini kinerja Bank NTT akan semakin baik dengan adanya suntikan modal Rp100 miliar dari Bank Jatim.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.