NTT Terkini
Tim Peneliti FEB Undana Gali Konsep Green Economy Pasca Panen Petani TTS Untuk Ketahanan Pangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani di TTS mulai menerapkan praktik ramah lingkungan secara intuitif.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nusa Cendana (Undana) melaksanakan penelitian tentang penerapan konsep green economy dalam pengolahan hasil pasca panen petani di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi ekonomi hijau terhadap pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan di wilayah semi-arid yang memiliki tantangan ekologis dan sosial-ekonomi tinggi.
Dipimpin oleh Dr. Anthon Simon Yohanis Kerihi, SE., M.Si., tim ini beranggotakan Indah Mutiara, SE., ME., Novising Dewi Astuti, S.Ak., M.Ak., Eve Ida Malau, S.Pd., M.Si., dan Hardo Aprilio, S.Ak., M.Ak., serta melibatkan mahasiswa Program Studi Akuntansi Undana.
Dengan judul penelitian “Penerapan Konsep Green Economy Pengolahan Hasil Pasca Panen Petani dalam Upaya Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur”, tim berfokus pada upaya meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan nilai tambah hasil pertanian lokal melalui pendekatan ramah lingkungan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif yang diperkaya dengan data primer melalui survei dan wawancara terhadap petani, kelompok tani, penyuluh, serta pelaku rantai pasok hasil panen.
Data tersebut diolah untuk menganalisis hubungan antara penerapan prinsip green economy dengan indikator ketahanan pangan masyarakat TTS.
Baca juga: Peneliti FEB Undana Gunakan Machine Learning Ungkap Faktor Pengalaman Wisata Berkesan di NTT
Menurut Ketua Tim, Dr. Anthon Kerihi, penerapan ekonomi hijau di sektor pasca panen merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga keseimbangan ekologi.
“Penerapan green economy tidak hanya memperbaiki efisiensi produksi, tetapi juga memperkuat daya tahan pangan dan kesejahteraan petani,” ungkapnya.
“Undana melalui FEB terus berkomitmen memperkuat peran riset terapan dalam pembangunan daerah. Melalui penelitian seperti ini, kampus hadir dan berdampak langsung di tengah masyarakat untuk memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan,” tutur Dr. Anthon menutup wawancara.
Sementara itu, Indah Mutiara, SE., ME., menambahkan bahwa penelitian ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari masyarakat dan memahami dinamika ekonomi hijau di lapangan.
“Mahasiswa dilibatkan dalam proses observasi dan pengumpulan data, sehingga mampu menerapkan teori ekonomi berkelanjutan dalam konteks nyata,” ujarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani di TTS mulai menerapkan praktik ramah lingkungan secara intuitif.
Meski belum sepenuhnya terstruktur dalam kerangka green economy. Temuan ini menjadi dasar bagi penyusunan rekomendasi kebijakan dan program pemberdayaan petani yang lebih adaptif terhadap kondisi lokal.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan strategis bagi pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku usaha, terutama dalam pengembangan model pembangunan berkelanjutan yang berbasis potensi sumber daya lokal. Sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, penelitian ini menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan pangan, tetapi juga pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan, berkelanjutan, dan selaras dengan budaya masyarakat setempat.
Dengan demikian, inisiatif penelitian ini menjadi langkah penting dalam mendukung visi pembangunan hijau dan ketahanan pangan berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui riset aplikatif dan kolaboratif. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.