SMP Fahiluka Malaka Disegel

Pemilik Lahan Ungkap Alasan Segel SMP Negeri Fahiluka Malaka

Menurutnya, ia bersama rekan tenaga pengajarnya sudah mengabdi di sekolah tersebut lebih dari 12 tahun, bahkan namanya telah masuk

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/KRISTOFORUS BOTA
PEMILIK LAHAN - SMP Negeri Fahiluka disegel pemilik lahan, protes seleksi PPPK paruh waktu, Rabu (17/9/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Kristoforus Bota

POS-KUPANG.COM, BETUN - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Fahiluka di Desa Fahiluka, Kecamatan Malaka Tengah, terpaksa tidak bisa beraktivitas seperti biasa setelah pintu gerbang sekolah disegel oleh pemilik lahan, Januaris Anton Nahak.

Saat ditemui POS-KUPANG.COM, Januaris mengungkapkan aksi penyegelan tersebut sudah dilakukan untuk kedua kalinya. 

“Saya pernah segel karena masalah perekrutan tenaga kontrak. Hari ini saya segel lagi karena masalah penyeleksian PPPK paruh waktu,” ujarnya pada Rabu, (17/9/2025).

Menurutnya, ia bersama rekan tenaga pengajarnya sudah mengabdi di sekolah tersebut lebih dari 12 tahun, bahkan namanya telah masuk dalam basis data Badan Kepegawaian Negara (BKN). Semua tahapan seleksi PPPK pun telah diikuti. 

Namun, ia merasa diperlakukan tidak adil karena justru guru yang baru mengajar sekitar empat tahun lebih berhasil diluluskan, sementara dirinya dan rekan lama tidak diloloskan.

“Terus masa orang yang baru mengajar di sini kurang lebih baru empat tahun saja diluluskan, lalu kami yang sudah belasan tahun tidak diluluskan. Jadi ini kita mau tanyakan ke pimpinan daerah, dalam hal ini bupati dan wakil bupati, untuk bisa berikan penjelasan konkret,” tegasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: SMP Negeri Fahiluka Malaka Disegel Pemilik Lahan, Ratusan Siswa Dipulangkan

Januaris menambahkan, lahan tempat SMPN Fahiluka berdiri merupakan miliknya yang ia hibahkan secara cuma-cuma demi pembangunan sekolah. Selain itu, dirinya juga telah bertahun-tahun mengajar di sekolah tersebut. 

“Kita ini pemilik lahan yang memberi dengan cuma-cuma untuk dibangun sekolah ini. Kemudian kita juga sudah mengajar bertahun-tahun lamanya. Tapi kenapa kita tidak bisa diakomodir dalam PPPK paruh waktu ini,” ungkapnya penuh kecewa. (ito)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved