Human Interest Story
FEATURE: ditandu Warga Akibat Jalan Rusak di Sikka, Fransiska Melahirkan Bayi di Tengah Jalan
SEORANG ibu hamil di kampung Iligai, Desa Hokor, Kecamatan Bola Kabupaten Sikka terpaksa melahirkan di tengah jalan.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUANG.COM, MAUMERE - SEORANG ibu hamil di kampung Iligai, Desa Hokor, Kecamatan Bola Kabupaten Sikka terpaksa melahirkan di tengah jalan. Ibu hamil tersebut ditandu sejauh sekitar 3 kilometer menuju Puskesmas terdekat karena kondisi jalan yang rusak parah.
Meski proses persalinan pada Selasa (9/9) itu hanya dibantu beberapa ibu-ibu dalam situasi darurat dan menegangkan, bayi yang dilahirkan Fransiska Seang (21) warga Kampung Ili gai,RT 01 RW 01,Desa Hokor kecamatan Bola ini dalam kondisi sehat dan normal.
Baca juga: LIPSUS: Banjir Bandang Seret Sembilan Warga, 3 Orang Tewas dan 6 Hilang
Nikolaus, warga Desa Hokor yang berada di lokasi menuturkan, Fransiska Seang (21) melahirkan bayi laki-lakinya. Akses jalan dari kampung Iligai ke Desa Hokor hanya dengan jalan kaki melewati pegunungan dan lembah sekitar 5 Km.
"Mohon bantuan dari pihak terkait untuk lebih memperhatikan akses ke fasilitas umum terutama akses jalan agar hal-hal seperti ini tidak terulang lagi," harapnya.
Namun, saat ditandu warga sekitar 800 meter dari rumah menuju fasilitas Kesehatan, Fransiska Seang melahirkan. Warga setempat kemudian membuat tenda darurat di tengah jalan karena wilayah tersebut sementara diguyur hujan.

Usai melahirkan, Fransiska Seang tak sadarkan diri, sejumlah ibu-ibu di kampung Iligai berupaya dengan segala cara agar ibu tersebut bisa sadarkan diri.
"Sekitar 1 jam tidak sadarkan diri setelah melahirkan. Memang sudah sadar tapi kadang kejang-kejang, " Kata Nikolaus.
Hingga saat ini, Fransiska bersama anaknya masih berada dibawah tenda darurat di tengah jalan di kampung Iligai, Desa Hokor, Kecamatan Bola karena masih menunggu tenaga kesehatan dalam perjalanan ke lokasi.
Apa yang dialami Fransiska Seang ternyata bukanlah hal pertama terjadi.
Sebab, kasus serupa pernah dialami warga lainnya saat berjalan kaki menuju fasilitas kesehatan.
Baca juga: LIPSUS: Ketua DPRD NTT Emi Nomleni Tuding Wartawan Provokasi, Tunjangan DPRD yang Fantastis
Jarak dari Kampung Iligai, Desa Hokor, Kecamatan Bola ke fasilitas kesehatan harus ditempuh dengan jalan kaki sejauh kurang lebih 3 kilometer, melewati jalanan rusak, tebing yang curam dan bebatuan.
"Kejadian ini sudah berulangkali dialami warga Iligai, Memang kondisi jalan sangat memprihatinkan. Jaraknya juga cukup jauh. " ujar Jhordan Yandris, salah satu warga Desa Hokor saat dihubungi dari Kota Maumere.
Kata dia, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, warga kampung Iligai harus berjalan kaki ke Puskesmas Pembantu di Dusun Bora dan Pondok Bersalin Desa (Polindes). yang terletak di Dusun Pomat, Desa Hokor, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka.

Yandris menjelaskan, akses jalan menuju kampung Iligai dibuka pada masa kepemimpinan Bupati Sikka, Robi Idong,sesuai rencananya akan dibuka dari Hokor ke Nelle namun terdapat beberapa kendala sehingga dibuka hanya sampai Kampung Iligai.
FEATURE: Anak Petani di Lembata Pelosok NTT Berlinang Air Mata Dilantik Jadi TNI AD |
![]() |
---|
FEATURE: Festival Musim Dingin 2025 di Kabupaten TTS, Warga Borong Tenun Eksotis Galeri Alekot |
![]() |
---|
FEATURE: Merry Christin Umbudjima Temukan Jiwanya dalam Kafe No Limit Kupang |
![]() |
---|
FEATURE: Reaksi Mahasiswa FKKH Undana Saat Terima Beasiswa dari Radhiyan Pet & Care |
![]() |
---|
FEATURE: Festival Golo Koe 2025, JNE Beri Program Khusus Voucher Ongkir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.