Banjir Bandang di Nagekeo

Banjir Bandang Terjang Mauponggo Nagekeo, 3 Orang Tewas, 4 Masih Hilang Termasuk Balita

Banjir bandang menerjang Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Senin (8/9/2025) sore

|
POS-KUPANG.COM/HO.DOMINIKUS KUCHU DUA
BANJIR BANDANG - Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin (8/9/2025) sore.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM.COM, MBAY  – Banjir bandang menerjang Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Senin (8/9/2025) sore, menyisakan duka mendalam bagi warga setempat. 

Peristiwa tragis ini mengakibatkan 8 orang dilaporkan menjadi korban, dengan 3 orang ditemukan meninggal dunia, 1 orang selamat, dan 4 lainnya masih dalam pencarian, termasuk seorang balita berusia 1,2 tahun.

Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suariawan, dalam keterangannya pada Selasa (9/9/2025) pagi, menyampaikan banjir bandang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur hampir seluruh wilayah Kecamatan Mauponggo. 

Wilayah paling terdampak adalah Desa Sawu, tempat sejumlah korban ditemukan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Banjir Bandang Terjang Mauponggo, Tiga Orang Tewas, Empat Warga Hilang

Dijelaskan Dewa Putu Suariawan, pProses evakuasi dimulai pada Senin pukul 11.00 WITA dan berlangsung hingga dini hari Selasa pukul 02.00 WITA. 

Tim dari Polsek Mauponggo bersama warga setempat bahu-membahu melakukan pencarian dan penyelamatan korban di tengah kondisi medan yang sulit, hujan deras, serta minimnya penerangan.

Sekitar pukul 21.00 WITA, personel Polsek Mauponggo yang dipimpin oleh Ps. Kanit Propam Aipda Yakob B. Wungbele, melakukan patroli dan pemantauan di wilayah terdampak. 

Menurut Dewa Putu Suariawan, mereka berhasil menemukan empat orang terjebak di sebuah pondok milik Eligius Sopi di kawasan Mala Ledho.

Dalam evakuasi tersebut, satu korban berhasil diselamatkan, yang diketahui merupakan saudari kandung dari Eligius Sopi.

Sementara tiga korban lainnya, termasuk Eligius Sopi, Mama Fance, dan Inan Nua, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Evakuasi saat itu sangat sulit dilakukan karena keterbatasan personel, kondisi gelap, medan yang berat, serta hujan deras yang berisiko menimbulkan banjir susulan," ujar Dewa Putu Suariawan.

Dewa Putu Suariawan menambahkan, setelah kondisi mulai terang pada Selasa pukul 05.00 WITA, warga dan petugas kembali melanjutkan evakuasi dan berhasil membawa ketiga jenazah ke Puskesmas Mauponggo untuk proses pemandian dan dimasukkan ke dalam peti. 

Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke rumah duka di Kampung Sawu.

Pencarian terhadap korban yang hilang masih terus dilakukan hingga Selasa pagi. Namun, upaya tersebut dihadapkan pada sejumlah kendala, seperti medan yang sulit diakses, hujan deras yang terus mengguyur, serta hilangnya jaringan komunikasi dan listrik.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Desa Lokalaba, Rumah dan Ternak Warga Terendam

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved