Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 16 November 2025, "Saatnya Sudah Dekat"

Semua orang yang congkak dan jahat akan menjadi seperti jerami yang dibakar habis

Editor: Eflin Rote
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik 

Renungan Harian Br. Pio Hayon, SVD. Hari Minggu Pekan Biasa XXXIII
Minggu,  16 November  2025. 
Bacaan I:  Mal. 4 : 1-2a
Bacaan II: 2Tes. 3: 7-12
Injil:  Luk.  21: 5-19

“Saatnya sudah dekat”

Saudari/a terkasih dalam Kristus, salam sejahtera untuk kita semua.

Pada Minggu Biasa XXXIII ini, kita dihadapkan pada tema tentang penghakiman, kerja keras, dan ketekunan dalam menghadapi masa-masa sulit.

Tema "Saatnya sudah dekat" mengajak kita untuk merenungkan tentang bagaimana kita mempersiapkan diri untuk kedatangan Tuhan dan bagaimana kita dapat hidup dengan setia dan bertanggung jawab dalam menantikan hari itu.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam bacaan pertama (Mal. 4:1-2a), nabi Maleakhi berbicara tentang hari yang akan datang, yang membara seperti perapian.

Semua orang yang congkak dan jahat akan menjadi seperti jerami yang dibakar habis.

Namun, bagi mereka yang takut akan nama Tuhan, surya kebenaran akan terbit dengan kesembuhan pada sayapnya.

Ini menggambarkan penghakiman Allah yang akan datang dan pembalasan bagi orang jahat, serta berkat dan keselamatan bagi orang benar.

Dalam bacaan kedua (2Tes. 3:7-12), Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika tentang teladannya dalam bekerja keras dan tidak menjadi beban bagi siapa pun.

Ia menegur mereka yang hidup dengan bermalas-malasan dan mencampuri urusan orang lain.

Paulus memerintahkan mereka untuk tetap tenang, bekerja, dan mencari nafkah sendiri.

Ini menunjukkan pentingnya kerja keras, kemandirian, dan tanggung jawab dalam hidup sebagai orang Kristen.

Dan  dalam Injil Lukas 21:5-19, Yesus berbicara tentang kehancuran Bait Allah dan tanda-tanda akhir zaman.

Ia memperingatkan para murid-Nya untuk tidak tertipu oleh orang-orang yang mengaku sebagai Mesias dan untuk tidak takut ketika mereka mendengar tentang peperangan dan pemberontakan.

Yesus mengatakan bahwa akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan berbagai bencana, serta penganiayaan terhadap para pengikut-Nya.

Yesus menjanjikan bahwa Ia akan memberikan kepada mereka kata-kata hikmat yang tidak dapat dibantah atau dilawan oleh musuh-musuh mereka.

Ia juga mengingatkan mereka bahwa mereka akan dikhianati oleh orang tua, saudara, kaum keluarga, dan sahabat, dan beberapa dari mereka akan dibunuh.

Tetapi Ia meyakinkan mereka, "Dengan bertekun, kamu akan memperoleh hidupmu." Maka refleksi kita adalah tentang Penghakiman: Apakah kita hidup dengan kesadaran bahwa kita akan dihakimi oleh Allah atas segala perbuatan kita?

Apakah kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya?

Kerja Keras: Apakah kita bekerja dengan rajin dan bertanggung jawab, ataukah kita bermalas-malasan dan bergantung pada orang lain?

Ketekunan: Apakah kita siap untuk menghadapi tantangan dan penganiayaan karena iman kita kepada Kristus? Apakah kita bertekun dalam iman, meskipun menghadapi kesulitan dan pencobaan?

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: pada hari ini, marilah kita merenungkan panggilan untuk hidup dalam kesetiaan, tanggung jawab, dan ketekunan dalam menantikan kedatangan Kristus.

Kedua, semoga kita diberi hikmat untuk mengenali kehendak Allah dalam hidup kita dan kekuatan untuk melaksanakannya.

Ketiga, mari kita berdoa agar kita selalu terbuka untuk menerima kasih dan kebenaran-Nya, serta menjadi saksi yang hidup bagi-Nya di dunia ini sehingga kita tidak takut akan masa depan, melainkan menantikan kedatangan-Nya dengan setia. (Bruder Pio Hayon SVD)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved